JOGJAKARTA-Pertandingan ketiga hari keduabelas DBL DI Jogjakarta menyajikan laga “derbi Padma”. Itu lantaran kedua tim basket putra yang bertanding, SMAN 3 Jogjakarta dan SMAN 1 Ngaglik, sama-sama memiliki nama julukan “Padma”. Padmanaba bagi SMAN 3 dan Kalpawidya bagi SMAN 1 Ngaglik. Padma sendiri merupakan nama lain dari bunga teratai, lambang kedua sekolah tersebut.
Sejak kuarter pertama, pertandingan berjalan ketat. Padmanaba coba mencetak raihan positif dengan mencatatkan seratus persen kemenangan di babak grup. Sedangkan kemenangan Kalpawidya sama dengan usaha untuk memperpanjang asa mereka lolos grup.
Jual beli serangan terjadi di sepanjang pertandingan. Padmanaba yang mengembangkan setplay terus mendominasi jalannya laga. Terlebih, pertahanan SMAN 1 Ngaglik seringkali lengah. Padma memimpin pertandingan dengan skor 15-9.
Di kuarter ketiga, Kalpawidya perlahan mengejar ketertinggalan. Fastbreak yang kerap mereka lakukan mampu membuat lini pertahanan Padmanaba kewalahan. bahkan, mereka mampu memnperkecil margin menjadi 15-20 hingg akhir kuarter ketiga.
Finishing yang lebih tajam menjadi faktor Padmanaba lebih moncer di kuarter pemungkas. Set play yang mereka tampulkan tampak tak mampu dibendung oleh SMAN 1 Ngaglik. Mereka pun mengakhiri laga dengan skor 27-15.
Pelatih Padmanaba Gregorius Yudith Prabawa menyebut kemenangan ini sudah sesuai dengan target awal yang dicanangkan. Meski begitu, ia menyebut masih ada beberapa hal yang harus dibenahi. “Fokus tim, daya tahan tubuh, hingga aspek permainan seperti offense dan defense masih harus dibenahi,” ujar Gregorius.
Di babak playoffs nanti, Gregorius mengaku harus lebih bersiap diri. Ketika ditanya tim mana yang diantisipasi, ia terang-terangan menyebut Bopkri Satu sebagai saingan berat.
Statistik pertandingan selengkapnya bisa kamu baca di sini.
Baca juga berita menarik lainnya di mainmain.id ya!
