ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Aksi Asyhila Ramadhani ketika melantai di Indonesia Arena

Perebutan gelar juara sektor putri Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta begitu panas. Putri Bulungan (sebutan SMAN 70 Jakarta) berjuang habis-habisan demi meredam ambisi Jubilee (sebutan SMA Jubilee Jakarta) untuk merebut takhta.

Final musim ini menjadi final paling epik yang pernah ada sejak kedua sekolah bertemu dari 2022.

Jubilee yang diisi oleh wajah-wajah baru berhasil memberi kejutan Bulungan. Yap, Bulungan sejatinya punya skuad lebih matang ketimbang Jubilee. Beberapa pemain inti mereka sudah pernah merasakan main di Indonesia Arena.

Pada opsi serang, Bulungan punya beberapa refrensi. Mengeksploitasi area bawah lewat si kembar Kamila Rara dan Kayla Rara.

Opsi juru tembak pun sedikit melimpah. Cetta Callysta, Raina Aisha, dan Adinda Lubna. Belum lagi, Bulungan punya garda veteran seperti Asyhila Ramadhani.

Baca juga: Makna Tahun Kedua Raina Aisha di Indonesia Arena dari Kacamata Sang Mama

Sesuai dugaan, Bulungan memulai laga dengan mulus. Mereka langsung unggul atas Jubilee. Cukup nyaman. Kuarter akhir, Jubilee berusaha mengusik keunggulan Bulungan. Berhasil!

Jubilee menyamakan kedudukan tepat sebelum buzzer kuarter empat berbunyi. Memaksa laga ditentukan pada babak tambahan waktu. Di babak ini, Jubilee terus melaju. Menyalip poin Bulungan dan berbalik unggul. Bulungan menang dengan skor tipis 36-32.

Sebelum partai final, DBL Play mengulas permainan salah satu garda andalan Bulungan, Ashyila Ramadhani Putri.

Asyhila menjadi salah satu penggawa Bulungan yang sudah merasakan bermain di Indonesia Arena sebanyak dua kali. Hasil keduanya juga berbuah manis, juara! Menariknya, sejak tahun pertama Asyhila diproyeksikan menjadi senjata rahasia Bulungan. Moncer memang.

Pada tahun pertama Asyhila menjadi salah dua dari penggawa Bulungan yang mencetak dua digit angka di final DBL Jakarta. Sebagai seorang garda, Asyhila juga dilengkapi dengan kemampuan komplet. Ia bisa mengatur serangan, mengeksekusi tembakan, dan membantu ketika bertahan.

Baca juga: Perdana Rasakan Lantai Indonesia Arena, Cliffton Wijaya: Ini Dream Come True!

Sayang, di partai final DBL Jakarta 2025, sinar Asyhila redup. Asyhila hanya memasukkan 2 tembakan dari 12 kali percobaan. Itu saja keempat poinnya baru tercipta di kuarter akhir. Musim lalu cerita serupa juga terjadi. Bedanya saat itu Bulungan masih punya opsi lain di tangan Shinta Salsabila.

Redupnya sinar Asyhila membuat Adinda Lubna bekerja ekstra untuk menjaga piala. Adinda menjadi satu-satunya penggawa Bulungan yang mencetak dua digit angka pada final DBL Jakarta 2025.

Jubilee berhasil membuat Asyhila tak mencetak angka. Mereka memaksa sang pemain untuk lebih bermain di luar dan membagi bola ketimbang mengeksekusi tembakan. Hal ini pula yang membuat Asyhila sedikit banyak terlambat panas.

 Di skuad Jubilee, sebaran poin lebih merata. Selain Tasya Kusuma Dewi, Ariqa Shafa, Kinar Andita, dan Billie Eve Pandora juga bergantian mencetak angka.

Asyhila redup dan Tasya Kusuma Dewi berpendar.

Profil Asyhila Ramadhani bisa kalian cek di bawah ini.

Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY