ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Amin Prihantono (kiri) usai menyaksikan sang buah hati bertanding di Junior Exhibition Games 2025 Jakarta

Nama Amin Prihantono selalu punya tempat tersendiri di dunia basket Indonesia. Dirinya tidak hanya dikenal sebagai penembak andalan Tim Nasional pada era 2011 atau pilar Satria Muda Jakarta, tetapi juga sosok pelatih yang sempat membina talenta muda.

Amin Prihantono tercatat pernah menjadi Kepala Pelaih SMA Labschool Kebayoran pada DBL South Jakarta 2024.

Namun di musim Honda DBL with Kopi Good Day 2025 South Jakarta kini, Amin memilih tidak turun langsung di kursi kepelatihan. Sebaliknya, ia hadir dengan peran berbeda. Yakni sebagai ayah yang menyaksikan dua anaknya mulai menapaki jejak yang dulu ia jalani.

Meski absen melatih, keluarga Prihantono tetap menghiasi panggung DBL Jakarta. Putra bungsunya, Fadi El Amin dari SMP Al-Maruf, tampil impresif dan berhasil melaju hingga ke babak semifinal Junior Exhibition Games 2025 Jakarta. 

Sementara sang kakak, Salwa Nabila Putri Aristy, baru saja menjalani musim debut sebagai rookie di tim putri SMA Al-Maruf Jakarta sukses membawa timnya menorehkan sejarah, dengan menjadi Ratu baru di DBL East Jakarta 2025. Kawin gelar bersama tim putra mereka dan melaju ke Championship.

Salwa Anak Amin Prihantono
Salwa Nabila Putri Aristy (jersei putih) saat membela SMA Al-Maruf di DBL Jakarta Championship 2025

Di balik perkembangan kedua anaknya, Amin punya cerita panjang tentang bagaimana dunia basket akhirnya diwariskan ke anak-anaknya. Bukan lewat paksaan, melainkan proses yang tumbuh dengan sendirinya.

“Sebenarnya sebelum saya pensiun, anak-anak sudah sering nonton saya tanding. Dari SMP sampai SMA mereka lihat sendiri keseruannya. Mereka yang menemukan kesenangan itu sendiri tanpa saya paksa,” ujar Amin saat diwawancarai. 

Baca Juga: Berikut Deretan Pemain Terbaik DBL Jakarta dari Musim ke Musim

Menurut Amin, melatih sang anak lelaki dan perempuan punya tantangan yang sangat berbeda. Ia mengaku justru lebih sulit membimbing Salwa. 

“Kalau (anak) cowok, dia yang minta. ‘Pak ajarin ini dong.’ Tapi kalau cewek itu lebih moody. Kalau intonasi saya naik sedikit, bisa nangis,” candanya. 

Namun Amin tetap bersyukur karena Salwa akhirnya mau bertahan dan serius menjalani latihan di sekolah. Bahkan langsung menjadi Ratu Jakarta Timur di musim pertamanya.

SMA Al-Maruf Juara DBL East Jakarta 2025
Skuad putri SMA Al-Maruf Jakarta saat menjuarai DBL East Jakarta 2025 di GOR Ciracas, Jakarta Timur

Meski dua anaknya sama-sama tampil bagus musim ini, Amin tidak ingin mereka terjebak euforia. Ia menekankan pentingnya proses, bahwa hasil yang terlihat di lapangan hanyalah cerminan dari apa yang dikerjakan sebelum pertandingan. 

“Kalau kamu latihannya so-so, terus lawannya latihannya setengah mati, dan kamu menang, itu gak fair,” tegasnya. Amin ingin keduanya belajar memahami kemenangan dan terutama kekalahan.

Untuk latihan tambahan, Amin masih ikut turun langsung, terutama untuk Fadi. Dirinya membimbing penguatan tubuh dan latihan fundamental, bahkan menjadi pelatih di klub tempat anak bungsunya berlatih. 

Sementara untuk Salwa, Amin lebih memilih menyerahkan proses latihan kepada sekolah, sembari menambahkan porsi penguatan fisik di rumah saat dibutuhkan. “Yang cewek itu saya syukuri kalau dia mau latihan aja. Beda memang. Tapi yang penting dia betah dan mau jalanin prosesnya.”

Baca Juga: Sejarah Baru Tercipta, Srikandi Al-Maruf Jadi Penguasa Jakarta Timur!

Berbicara masa depan, Amin cukup realistis. Jika Fadi ingin serius mengejar karier sebagai pemain profesional, ia siap mendukung sepenuhnya. Bahkan, sudah ada kampus yang sempat menawarkan beasiswa meski Fadi masih duduk di bangku SMP. 

“Kalau cowok, saya izinkan. Tapi kalau cewek, lebih ke arah pendidikan dulu. Kalau ada kampus yang mau kasih beasiswa lewat basket, silakan.”

Fadi Al Amin - SMP Al Maruf Jakarta
Fadi El Amin saat beraksi di laga semifinal Junior Exhibition Games 2025 Jakarta

Dengan pengalaman panjang sebagai pemain, pelatih, kini sebagai ayah dari dua anak yang pernah merasakan dunia basket, hal itu seolah menjalaskan warisan Amin Prihantono tidak hanya berupa prestasi, tetapi juga cara memandang proses. 

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026. 

Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Profil pelatih ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)

Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY