Kalah di pertandingan pertama Honda DBL West Java Series 2019-South Region menjadi bahan evaluasi besar bagi SMAN 27 Bandung. Salah satu penyebab mereka kalah adalah faktor game play.
Coach Ihya Aditya Fahmi sudah menggelar latihan rutin dengan intensitas tinggi sebelum pandemi coronavirus. Sebab, ia ingin Tweven --julukan SMAN 27 Bandung-- bisa meraih kemenangan di setiap laga pada musim ini.
"Stamina dan skill individu pemain sebenarnya sudah bagus. Saat bermain di turnamen pada Februari kemarin pun sudah terasa peningkatannya. Yang harus lebih dikembangkan adalah game play, komunikasi, konsentrasi defensive awareness, strength, dan mental bertanding," jelas coach Ihya.
Dalam latihan rutin tim Tweven juga fokus dalam regenerasi. Musim ini mereka kehilangan ujung tombak serangan. Sebab tiga pemain yang akan lulus musim ini adalah andalan Sweven pada musim lalu.
"Kehilangan mereka pasti membuat dampak ke tim. Namun, saya coba menguatkan pemain yang sekarang. Sehingga mampu mem-backup seniornya," imbuhnya.
Namun persiapan yang dilakukan Tweven terganggu pandemi covid-19. Agar tetap menjaga performa anak asuhnya selama di rumah, coach Ihya memberikan program latihan berupa penguatan skill individu. Ia juga memberi target yang harus dicapai para pemainnya ketika menjalani program itu.
Program latihan ini harus dilakukan dengan intensitas tinggi. Para pemain Tweven wajib melakukan workout selama enam kali dalam satu minggu. Sebab, prinsip yang ia pegang adalah latihan yang berkelanjutan.
"Materinya melalui program latihan endurance dan strength di rumah masing-masing. Saya beri beberapa refrensi latihan visual dan imagery dari YouTube. Tujuannya untuk menjaga daya tahan, fungsi otot, dan stabilitas gerakan mereka," tuturnya.(*)
Yuk beli kaus 'DBL Region' dari Mainbasket untuk Bersatu Saling Bantu Penanganan COVID-19. Selengkapnya klik banner di bawah ini..
