Musim terakhir Sophia Rebecca Adventa bersama SMAN 28 Jakarta berujung manis. Dua musim beruntun berhasil menjadi kampiun Honda DBL DKI Jakarta Series (edisi 2018 dan 2019). Tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi Sophia. Dia berharap, tongkat perjuangannya bisa dilanjutkan oleh adik-adik kelasnya.
“Spesial banget bisa ikut Honda DBL, sebenernya sempat kecewa juga karena tahun lalu sempat absen nggak main di Jaksel, takut nggak bisa main di Champ Series, padahal musim terakhir,” kenangnya.
Namun, saat berkesempatan untuk membela timnya di Championship Series, ia tak membuang kesempatan itu. “Puji Tuhan, bisa juara lagi, kado terindah di tahun terakhir,” paparnya.
Keberhasilan SMAN 28 merengkuh back-to-back champion menempatkan sekolah asal Pasar Minggu ini menjadi pemegang trofi kedua terbanyak sepanjang gelaran Honda DBL di Seri Ibu Kota. Di bawah SMAN 3 Jakarta yang mengoleksi tiga trofi champion untuk kategori putri.
Tentunya, Sophia yang juga tergabung sebagai skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2018 berharap, para penerusnya nanti bisa melanjutkan hegemoni SMAN 28.
“Aku berharap adik-adikku ini bisa bikin sejarah tiga kali atau bahkan lebih juara Honda DBL Jakarta. Pokoknya do the best you can, but most important jangan lupa berdoa, para alumni selalu mendukung kalian,” tandas Sophia.
Namun, untuk bisa meraih itu utamanya di musim depan, Sophia melihat ada beberapa aspek yang masih perlu dibenahi. Terutama saat menyerang, ketika lawan menjaga ketat di zona pertahanan.
“Pas final kita masih kelihatan kurang siap, apalagi kalau lagi nyerang dan lawan menjaga ketat. Masih suka bingung, itu yang jadi catatan aku sih,” pungkas student athlete berusia 18 tahun yang baru saja lolos SNMPTN di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu. (*)
