ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Yayuk Basuki (tengah) sedang berdiskusi dengan Azrul Ananda di kantor DBL Indonesia

SURABAYA - Hari ini (8/10), DBL Indonesia kedatangan tamu spesial. Beliau adalah Yayuk Basuki, Wakil Ketua Umum V KONI Bidang Mobilisasi Sumber Daya dan Kesejahteraan Pelaku Olahraga. Semua juga tahu, doi merupakan legenda tennis Indonesia sekaligus anggota Komisi X DPR RI. Kedatangan Yayuk disambut CEO sekaligus founder DBL Indonesia, Azrul Ananda.

Dalam kunjungannya, Yayuk mengungkapkan bahwa dirinya ingin sharing tentang bagaimana DBL Indonesia bisa menggaet para anak muda aktif dalam berbagai hal yang positif. Menurut dia, bahwa banyak hal yang bisa dicontoh dari DBL Indonesia untuk mengembangkan bakat-bakat muda di Indonesia.

Yayuk terlihat terkesima dengan cerita Azrul Ananda soal perjalanan basket. Seperti yang sudah sering disampaikan Azrul selama ini, DBL Indonesia selalu berkomitmen untuk mengembangkan partisipasi anak muda di basket. Sebab, partisipasi itulah yang akan membiayai prestasi.

Dia menceritakan bagaimana perkembangan kompetisi Honda DBL dari awla hingga kini diikuti ratusan ribu anak muda. Dengan makin banyaknya partisipasi, bukan hanya prestasi para peserta yang meningkat, tapi juga unsur-unsur di dalamnya. Azrul mencontohkan pelatih dan wasit yang juga ikut terangkat profesionalitasnya.

Sebagai unsur pimpinan KONI, Yayuk ingin cerita sukses DBL Indonesia itu juga bisa menular ke pengembangan olahraga lainnya di Indonesia. “DBL telah membuktikan, ini loh yang bisa dilakukan para pelajar. Mereka bisa berkompetisi di hal yang positif salah satunya melalui olahraga basket,” ujar Yayuk.

Upaya yang dilakukan DBL Indonesia, lanjut Yayuk, sudah sesuai dengan salah satu Nawacita Presiden Indonesia, Joko Widodo, yakni revolusi mental. "Olahraga itu way of life. Dari olahraga mental-mental warga Indonesia bisa terbentuk menjadi lebih baik. Mulai dari cara menerima kekalahan, menghargai lawan, disiplin, dan masih banyak lagi.

“Saya beri empat jempol untuk DBL Indonesia. Pasalnya, DBL Indonesia sudah menyentuh 22 provinsi dalam pengembangannya mulai dari SMP hingga SMA. DBL bisa menjadi contoh untuk proses pengembangan bibit-bibit muda,” tutup Yayuk.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY