ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Tim putra SMA Methodist 2 Palembang saat juara di Honda DBL seri Sumatera Selatan musim lalu (source: DBL Indonesia)

Penantian panjang tim putra SMA Methodist 2 Palembang akhirnya terwujud. Setelah beberapa kali tembus final Honda DBL South Sumatera Series, tahun kemarin menjadi akhir manis bagi Medupa--sebutan SMA Methodist 2 Palembang.

Perjalanan untuk merengkuh gelar juara pun tak mudah diraih. Terlebih Meduapa harus bersua juara bertahan SMA Xaverius 3 di semifinal. Sebelum akhirnya menjadi kampiun setelah mengalahkan SMAN 2 Tanjung Raja di final.

Gelar perdana tersebut ternyata buah dari jerih payah tim asuhan coach Ivan selama delapan bulan terakhir. Coach Ivan menyatakan, anak didiknya memang digembleng khusus agar terus memberikan penampilan yang maksimal di Honda DBL.

"Musim lalu sangat luar biasa. Apa yang kami inginkan akhirnya tercapai. Karena persiapan musim lalu cukup panjang. Kami berlatih selama delapan bulan lebih. Latihannya luar biasa melalahkan buat pemain. Tapi hasil dari latihan tidak sia-sia. Kami berhasi menjadi juara," ungkapnya.

Selama delapan itu mereka latihan dengan intensitas tinggi. Latihan digelar dua kali sehari. Pagi dan sore. "Pagi sebelum sekolah mereka latihan. Setelah itu mereka bersekolah sampai sore. Selepas pulang sekolah, berlatih lagi," ceritanya.

Baginya, berlatih merupakan hal utama jika ingin juara. Namun, ia tidak juga menyampingkan soal disiplin dan komitmen dari anak didiknya. "Kalau anak-anak juga nggak disiplin, saya bakal coret dari tim," tegas pelatih 25 tahun ini.

Ia dan jajaran staff pelatih bekerja sama dengan sekolah. Untuk memantau nilai dan juga perilaku pemainnya selama berada di sekolah. Sebab, bagi coach Ivan, belajar dan bermain basket harus seimbang.

"Sekolah sangat mendukung. Saya dan tim pelatih juga berkoordinasi sama guru di sekolah. Misalnya mereka nggak disiplin bisa beri tahu ke saya dan official team," ungkapnya.

Melihat tekad yang besar dari tim, coach Ivan memompanya dengan terus memberikan motivasi agar timnya bisa konsisten menghadapi Honda DBL. Jadi, hasil dari berlatih selama delapan bulan lebih tidak sia-sia.

"Kami semua berjuang. Kita latihan, semua lelah, buang tenaga dan waktu. Karena itu kami harus berikan yang terbaik dengan menjadi juara," katanya.

Selanjutnya masih ada satu target yang belum tercapai oleh coach Ivan selama melatih Medupa. “Pertama belum bisa bawa Medupa kawin gelar. Kedua, saya harap bisa membantu pemain Medupa tembus DBL All-Star,” tuturnya.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY