ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Founder DBL Indonesia Azrul Ananda (kanan) bersama direktur DBL Indonesia Masany Audri saat bertemu dengan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo.

DBL Indonesia terus bekerja keras dan terus memikirkan bagaimana mewujudkan mimpi para partisipan Honda DBL agar kompetisi musim ini bisa ada titik terang. Setelah sebelumnya melakukan diskusi online bersama Menpora, Zainudin Amali, kali ini penyelenggara liga basket pelajar terbesar se-Indonesia ini bertemu langsung dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo.

Dalam kesempatan itu, CEO dan founder DBL Indonesia Azrul Ananda hadir bersama Direktur DBL Indonesia, Masany Audri. Azrul banyak menceritakan perjalanan Honda DBL dari tahun ke tahun. Dan, musim ini di usia penyelenggaraan ke-17 tahun, DBL Indonesia menghadapi tantangan berat: pandemi Covid-19.

"Berkaitan dengan pandemi, kami juga sudah berkomunikasi dengan Menpora. Sebab kami mengelola liga basket pelajar SMA yang pesertanya sampai 42.000 anak. Mereka mewakili 242 kota di Indonesia," ujar Azrul.

Doni Monardo sangat mengapresiasi upaya DBL Indonesia yang konsisten menggelar kompetisi basket pelajar. Ia berpesan agar partisipan Honda DBL tetap menjaga kesehatan. Menerapkan protokol kesehatan, di antaranya dengan jaga jarak (physical distancing), cuci tangan, dan memakai masker. Kegiatan ini sebenarnya sudah dilakukan DBL Lovers lewat kampanye Jajacutapama (Jaga Jarak, Cuci Tangan, dan Pakai Masker).

Dalam kesempatan itu, Doni mengimbau agar kegiatan kompetisi olahraga --terutama yang menimbulkan risiko-- ditunda dulu. Namun ia tetap mendukung agar partisipan DBL tetap melakukan latihan secara individu. "Pada saatnya nanti kami mendukung kegiatan kompetisi liga basket (Honda DBL)," ujar mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu.

Sebelumnya DBL Indonesia juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyikapi penyelenggaraan Honda DBL. Menpora menegaskan bahwa pemerintah harus realistis melihat kondisi saat ini. Kesehatan dan keselamatan atlet maupun pelatih harus menjadi prioritas. Oleh sebab itu penyelenggaraan kompetisi tergantung pada keputusan Gugus Tugas Covid-19, yang dipimpin Kepala BNPB.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (1)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY