ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Coach Wahyu Prayogie saat mendampingi tim basket SMAN 1 Lubuklinggau pada Honda DBL South Sumatera Series musim ke-18 tahun 2019 kemarin. (Source: Dok.Pribadi)

Oleh: Wahyu Prayogie*

Saya sungguh tidak pernah menyangka. Bisa membawa tim basket One Lubuklinggau (julukan SMAN 1 Lubuklinggau). Ikut berpartisipasi pada kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DBL. Sebuah ajang yang telah menjadi mimpi para student athlete

Jujur saja. Semuanya semula terasa mustahil. Bahkan setelah kami melewati bulan Oktober 2019 yang penuh kenangan. Ya. Membayangkan sekadar ikut serta dalam event bergengsi Honda DBL awalnya hanyalah angan bagi kami. Terlebih kami yang berasal dari kota kecil di Sumatera Selatan (Lubuklinggau). Butuh perjalanan menempuh 8 jam untuk menuju kota Palembang. Tempat dilangsungkannya Honda DBL South Sumatera Series.

Sudah lama kami mendengar dan hanya bisa membayangkan betapa menakjubkan event Honda DBL itu. Sehingga ketika kami akhirnya bisa menjadi salah satu peserta pun, rasanya separuh impian kami sudah terpenuhi.

Namun bukan berarti kami tidak memasang target. Saya sebagai pelatih tidak mudah berbangga hati menjadi peserta saja, dan mengajarkan pada mereka agar memiliki mental juara untuk bersaing dengan tim basket SMA se-Sumatera Selatan. Saya selalu ingatkan anak-anak agar tidak cepat berpuas diri.

Perjuangan berat bukan hanya jarak tempuh yang jauh ke venue. Pada titik awal, kami harus memulai dengan menyakinkan dan meminta izin dari pihak sekolah dan orang tua siswa. Setelah izin dari sekolah dikantongi, justru perjuangan sebenarnya kami mulai. Mengatur jadwal latihan seefektif mungkin. Namun tidak sampai mengganggu akademik anak-anak. Lalu, menyatukan karakter anak-anak, yang tak jarang memunculkan konflik luar dalam. Hingga memikirkan akomodasi selama kami di Palembang.

Rasanya perjuangan kami terbayarkan begitu berhasil membawa tim mendapatkan titel octo finalist. Walaupun belum berhasil berlaga di final, kami pulang dengan senyum tercetak di bibir dan kenangan yang takkan pernah terlupakan selama mengikuti event Honda DBL di sana.

Kami tentu memiliki ekspetasi yang lebih tinggi pada Honda DBL musim ini. Namun pandemi COVID-19 membuat kami sempat berkecil hati. Apalagi mayoritas pemain saya, sekitar 60 persennya, saat ini duduk di kelas 3. Mereka sudah belajar dan memiliki pengalaman serta kesiapan yang lebih. Sekaligus ini merupakan tahun terakhir mengikuti DBL yang saya yakin meraka akan mati-matian bekerja keras untuk mempersiapkan event DBL tahun ini. Saya sangat berharap Honda DBL bisa terselenggara.

Asa itu membuncah, setelah saya mengikuti DBL Indonesia Talks bersama Menpora. Termasuk penjelasan Mas Azrul Ananda (CEO dan Founder DBL Indonesia) yang saya baca di DBL.id, berkaitan penundaan DBL musim ke-17.

Namun, dilema tak henti mendatangi ketika saya harus menggantungkan harapan pada anggota baru kelas 1 yang belum benar-benar menguasai permainan lapangan, dan hanya ibarat mengenal dasar laut pada bagian permukaan saja, dan bahkan belum bisa untuk memulai latihan sampai bulan Agustus ini.

Saya menyadari kami tidak bisa hanya diam saja dan menunggu keadaan Korona ini selesai. Alhamdulillah, atas izin dari sekolah kami sudah memulai latihan yang hanya di ikuti kelas 2 dan 3 saja sejak awal bulan Juli kemarin. Kami sadar atas kekurangan yang ada pada tim membuat kami harus memulai persiapan lebih awal. Namun, tentu dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada, ya walaupun hanya latihan ringan setidaknya bisa menjaga kebugaran dan skill mereka.

Selain itu beberapa usaha dilakukan untuk menjaga mental dan jiwa kompetisi anak-anak, dimana saya bekerja sama dengan salah satu club yang ada di Lubuklinggau, Van Meneer Brother Hood membuat kegiatan mini basket 3x3, yang pesertanya merupakan alumni dan siswa aktif basket SMAN 1 Lubuklinggau , dan juga beberapa peserta dari club. Dengan harapan setidaknya semangat basketnya tidak turun dan juga menjaga mental dan spirit kompetisi.

Semoga pandemi ini cepat berlalu, agar anak didik tahun ajaran 2020/2021 atau siswa kelas 1, bisa berkesempatan mengikuti latihan rutin bareng dengan para seniornya. Mempersiapkan diri menghadapi Honda DBL.

Salam rindu lapangan.

*Penulis adalah pelatih SMAN 1 Lubuklinggau

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY