ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Muhammad Hanif (kiri) sewaktu mengikuti Honda DBL Camp 2019 di DBL Academy Surabaya (source: DBL Indonesia)

Empat bulan lalu jadi masa sulit bagi Muhammad Hanif. Sebab, alumnus SMAN 39 Jakarta itu harus berjuang keras demi bisa melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Hanif menceritakan dirinya sempat mendaftar ke berbagai PTN top di Indonesia. Mulai dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pertahanan (Unhan), Univesitas Diponegoro (Undip) dan masih banyak lagi lainnya.

Beragam jalur ujian juga ia coba. Jalur prestasi basket, SNMPTN, SBMPTN, maupun ujian mandiri. Namun, belum sampai awal Agustus lalu belum ada hasil yang memuaskan. Hanif belum diterima di PTN manapun.

“Pengumuman pertama SBMPTN aku nggak diterima, sedih banget. Terus nggak dapat juga di Simak UI, ITB, UGM padahal itu kampus incaran aku. Dari situ udah terpuruk banget, kok nggak dapat mulu ya,” cuap Hanif.

Sang bunda lantas terus menguatkan tekad Hanif. Ia diyakini, bahwa jika memang rezeki tidak akan kemana.

“Kata mama yang baik menurut aku, belum tentu baik buat Allah. Aku jadi terpikir untuk lebih semangat lagi,” kenangnya. Selain itu memang Hanif memiliki jiwa petarung, ia terus arungi ujian apapun. Disertai juga dengan doa.

Hingga akhirnya bisa diterima di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). “Alhamdulillah aku lulus ITS teknik fisika,” cetusnya. Dari situ ia sangat bersyukur sekali. Bisa mendapatkan ITS yang juga masuk jajaran kampus top akademik di Indonesia.

Bukan hanya itu, bersamaan dengan diterimanya di ITS, Hanif mendapat kabar baik lainnya. Yaitu ia juga berhasil diterima di dua PTN sekaligus. “Aku juga diterima di Unair dan Andalas,” tandasnya. Namun, Hanif sudah mantap memilihh ITS sebagai labuhan studinya.

“ITS itu 4 besar di Indonesia. Terus jurusan yang aku mau juga bagus banget. Alhamdulillah aku bisa dapat kesempatan ke Surabaya deh, tempat kemarin DBL Camp hehe,” celetuknya. Jika berkesempatan ia juga akan meneruskan studi magisternya nanti.

“Semoga kalau rezeki mau juga pasti S2 di Eropa. Karena suka banget suasananya,” paparnya. Kini ia bisa bernapas sedikit lega. Sekarang Hanif kembali fokus untuk berolahraga memperbaiki badannya di rumah. Setelah dipastikan lulus ujian ITS. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY