ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Zavier Airmaryansyah (tengah) sewaktu membela SMAN 5 Mataram di final Honda DBL West Nusa Tenggara Series 2019 (dok pribadi)

Setelah 8 bulan harus sekolah daring, kabar baik datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim yang telah mengizinkan pemerintah daerah melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah.

Baca juga: Hore! Kata Pak Nadiem Makarim Bisa Masuk Sekolah Lagi Mulai Januari 2021 

Kabar gembira soal sekolah tatap muka di bulan Januari 2021 mendatang itu pun mendapat beragam respon dari para student athlete DBL. Seperti dua atlet pelajar dari Mataram yaitu Zavier Airmaryansyah dan juga Adira Tria Ananda.

Hal itu menyusul kabar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah melakukan simulasi layanan tatap muka terbatas di beberapa sekolah di Provinsi tersebut, sejak Oktober lalu. Zavier sendiri merupakan salah satu siswa kelas XII dari SMAN 5 Mataram yang berkesempatan merasakan simulasi sekolah tatap muka.

Zavier melepas masker sementara sewaktu berswafoto dengan temannya di kelas (dok pribadi)

Pemain berposisi guard itu menyambut baik hal itu. Akhirnya, setelah harus menahan diri untuk nggak berjumpa dengan teman sekelasnya, Zavier bisa merasakan hal itu lagi. Cowok berusia 18 tahun itu mengungkapkan sempat ada rasa khawatir. Namun ia mempercayai protokol kesehatan yang dibuat oleh sekolah pasti ketat dan nggak mungkin asal.

Baca juga: Sekolah Dibuka Januari 2021, 7 Hal Ini Harus Dilakukan Sekolahmu

"Di sekolah kita harus menggunakan masker, cuci tangan atau membawa hand sanitizer dan jaga jarak, Kalau nggak bawa masker disuruh pulang sama pihak sekolah," ungkapnya. "Semua juga harus dengan persetujuan orang tua," timpalnya. Ia sendiri turut merasakan perbedaan kondisi bersekolah di tengah pandemi. Selain soal protokol kesehatan yang ketat, metode pembelajaran juga dibagi menjadi dua sesi.

Baca juga: Bersiap Kembali ke Sekolah? 5 Hal Ini Wajib Kalian Siapkan

“Jadi sesinya tergantung absen. Misalnya absen 1 sampai 18 dapat kelas pagi, dari jam 8 sampai jam 10. Nanti yang absen 19 sampai 35, selesai jam 12 siang,” tuturnya. Rasa jenuh selama di rumah aja akhirnya terbayarkan sudah. Ia sangat berharap kondisi terus membaik dan bisa bersekolah seperti sedia kala lagi. “Senang bisa ketemu teman-teman lagi dan bisa dapat uang jajan lagi hehe,” celotehnya.

Adira Triananda (pakai masker) sewaktu berswafoto dengan temannya (dok.pribadi)

Tak jauh berbeda, Adira yang turut membawa SMAN 1 Mataram menjadi juara Honda DBL 2019 lalu juga senang bisa bersekolah kembali. Dara berusia 16 tahun itu kembali bersua dengan teman sekelasnya. Adira yang baru naik ke kelas XI itu mengaku lebih enak belajar tatap muka ketimbang daring.

"Aku semagat banget bisa ngerasain sekolah lagi. Tapi, pasti ada beda karena kita semua harus pakai masker," tuturnya. Garda Smansa (julukan SMAN 1) itu menyatakan pada awal simulasi belum semua siswa masuk kembali ke sekolah. Sebab, memang ada yang belum diizinkan oleh orang tua.

Adira Tria Ananda (pegang bola) saat membela SMAN 1 Mataram (dok pribadi)

Namun, karena protokol kesehatan yang ketat, beberapa temannya juga mulai diperbolehkan ke sekolah lagi oleh orang tuanya. "Posisi duduk kami juga diatur, berjarak antar satu sama lainnya," ucapnya. Kondisi yang membedakan lainnya adalah Adira dan teman-temannya nggak bisa makan di kantin, karena tutup.

Para murid dianjurkan membawa bekal untuk dimakan sendiri-sendiri. "Kantin belum boleh buka, jadi kami bawa bekal dari rumah untuk makan," tandasnya. Semua pelajaran sudah kembali berlangsung, namun untuk pelajaran olahraga belum boleh ke lapangan. "Olaharaga belum boleh di lapangan, padahal aku kangen basketan," pungkasnya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY