ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Sekolahan SMAN 77 Jakarta (Source: sman77-jkt.sch.id)

SMAN 77 Jakarta jadi salah satu sekolah yang diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di ibu kota. Sekolah yang berada di bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat itu telah memulai PTM sejak Senin (30/8) kemarin. Protokol kesehatan (prokes) ketat pun dijalankan sesuai aturan.

Karina Anggi, salah satu siswi SMAN 77 menjelaskan, adanya PTM di sekolahnya ini berbeda jauh dengan kondisi kegiatan belajar mengejar sebelum pandemi. Dirinya menuturkan, bahwa ada pembagian jadwal antara kelas X, XI, dan XII.

“Selama masa pandemi hanya maksimal 18 anak yang masuk ke kelas dan diberi jarak 1,5 meter” ucapnya. Untuk pembagian jadwal, kelas X masuk hari Senin (30/8) kemarin. “Hari ini (re: Selasa) ada penyemprotan disinfektan karena kelas harus disterilkan,” timpalnya.

Sementara itu, sekolah berlanjut pada Rabu (1/9) besok. Dimana giliran kelas XI yang mendapatkan jadwal masuk sekolah. “Kamisnya ada disinfektan lagi, baru hari Jumat nanti, kelas XII yang masuk,” tandasnya. Tahun ini, Karina baru saja naik ke kelas XII.

Karina Anggi (pegang bola) membela SMAN 77 di DBL DKI Jakarta Series 2019 (DBL Indonesia)

Jadi, dia dan teman seangkatannya baru dapat jadwal masuk di hari Jumat (3/9) mendatang. Namun, meski harus digilir, proses belajar secara daring tetap dilakukan. Karina menjelaskan, bahwa selama PTM, sekolahnya menerapkan blended learning.

Yaitu menjalankan kelas online dan juga belajar tatap muka secara bersamaan. “Sebelum PTM ini, pihak sekolah meminta izin kepada orang tua murid apakah anaknya boleh mulai kembali masuk sekolah dan siap menaati semua protokol kesehatannya di sekolah,” tambahnya. 

Karina sendiri sudah siap untuk kembali ke sekolah. Meskipun ia tak menampik hal ini menimbulkan pro dan kontra. Namun, di sisi lain Karina beranggapan bahwa PTM seperti ini harus dilaksanakan. Apalagi, dirinya sudah menginjak kelas XII.

Sebab, baginya, akan lebih sulit jika belajar secara daring, di tahun terakhirnya di tingkat SMA. “Kadang ada miss komunikasi, kayak aku udah submit tugas, ternyata di platform gurunya belum muncul, nilainya jadi nggak maksimal,” pungkasnya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY