Tim putra SMAN 7 Banjarmasin (Smaven) gagal menjadi juara pada musim 2019 lalu. Langkah mereka dihentikan SMAN 1 Banjarmasin (Smansa). Smansa akhirnya menjadi pemenang di Honda DBL South Kalimantan Series 2019. Kini kedua tim akan bentrok di partai puncak, Kamis (17/2).
Sudah jelas ada misi revans yang diusung putra Smaven di laga puncak ini. Smaven ingin mewujudkan misi yang tertunda dari musim sebelumnya. Namun, sebagai juara bertahan, Smansa pasti punya spirit yang tak kalah kuatnya.
Tim asuhan Hhujaifie itu belum pernah kalah sejak game pertama. M. Rizki Maulana dan kawan- kawan baru saja menyingkirkan SMAN 2 Banjarbaru dengan skor 86-60 di Fantastic Four. Kemenangan ini menjadi modal untuk menghadapi Smaven di partai puncak.
Tapi, coach Hujaifie dibuat pusing dengan kondisi timnya saat ini. Bagaimana tidak, dari 10 pemain yang ia daftarkan, hanya ada enam nama yang bisa bertanding. Hal itu terjadi lantaran empat pemainnya positif Covid-19. Meski begitu, ia tetap yakin menatap laga bergengsi ini.
“Kondisi kali ini benar-benar sulit. Kami kemarin di semifinal main Cuma 6 orang saja. Begitu juga di final. Target kami masih sama, yakni jadi juara. Meski sulit, tapi kami bakal berusaha mati-matian pertahankan gelar champion,” terang coach Hujaifie.
Di sisi lain, penampilan Smaven juga tidak kalah mengesankan. Tampil sangat baik, mereka sukses mencatat tiga kemenangan sepanjang musim ini. Pelatih Smaven, Hadran Noor mengatakan bahwa timnya siap mengalahkan Smansa di final.
“Kami sudah siap, lantaran kami sudah menyiapkan defense yang lebih solid dari game sebelumnya,” kata coach Hadran.
Tak hanya itu, Sinlui mempunyai senjata yang sangat berbahaya. Senjata itu adalah Mohammad Harry Reformasi. Harry siap jadi gacoan Smaven untuk mengacaukan pertahanan Smansa. Ia baru saja mencetak 29 poin dalam game melawan Smanpel.(*)
