ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Deretan konsep soal kebaikan, kepercayaan diri, dan keberanian telah mewarnai UBS Gold Dance Competition 2022. Seperti halnya tema dari kedua tim dance yang beraksi di laga keempat Honda DBL with KFC 2022 West Java Series – West Region.

Adalah dancer asal SMAN 8 Bogor (Delight) dengan SMAN 7 Bogor (Litlee). Tampil di selama jeda pertandingan, SMAN 7 Bogor unjuk aksinya terlebih dahulu. Menurut sang Kapten yakni Salsabilla Balqis, alur dari penampilan Litlee itu sendiri menceritakan tentang seseorang bangkit dari kesedihan.

“SMAN 7 Bogor ini membawakan konsep dimana ceritanya kami ini lagi frustasi, sedih, dan depresi. Kami hanya berusaha menggapai sesuatu yang fana tapi itu tidak bisa dilakukan, seperti mengejar sesuatu yang hanya sementara,” ucapnya.

Baca Juga: Kulkas Dancer dan Tim Black Ajak Penonton Tampil Percaya Diri

Selain itu, dari segi pakaian pun juga menyesuaikan. Awalnya Litlee mengenakan pakaian serba putih yang mengambarkan rasa kesedihan dan putus asa. Namun ketika mereka bangkit, pakaian yang mereka pakai pun berganti menjadi nuansa serba emas. Melambangkan bahwa diri kita sebenarnya berharga layaknya emas 24 karat.


Penampilan SMAN 8 Bogor

Sementara dari SMAN 8 Bogor berdandan ala Ratu Mesir di kesempatan kali ini. Penampilan Delight pun tak kalah menakjubkan. Dibalut dengan kostum serba emas membuat mereka tampak seperti sedang menularkan kebahagiaan dan aura positif kepada siapapun yang melihatnya.

“Tema tahun kami mengambil konsep dari nama tim dance kita yaitu Delight. Artinya kita ingin membawa SMAN 8 Bogor itu ke puncak tertinggi dan membangun membangun nama sekolah lebih baik lagi. Dengan tema ini kami yakin bahwa Delight bisa mengeluarkan aura-aura yang tersimpan dalam diri,” ungkap Rheina Seva Irawan, Ketua dari Delight.

Baca Juga: Smafour Dance dan Sabuyers Tampil Memukau di Opening Party DBL Bogor

Prosesnya pun tidak semulus yang dibayangkan. Rheina mengaku bahwa sempat terjadi perbedaan pendapat dengan teman-temannya saat berdiskusi. Namun, ia justru mengambil jalan tengah dengan menyatukan semua ide yang bermunculan sebelum pada akhirnya mantap dengan tema yang saat ini.

“Awalnya kami mau mengambil tema model kayak Miss Indonesia gitu sih, cuma setelah dipikir-pikir lagi kurang cocok sama tema tahun ini. Jadi kami satukan aja sekalian sama pendapat lainnya dan akhirnya dapatlah tema ala-ala Mesir yang sekarang ini,” tutup Rheina. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (1)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY