ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Perjalanan Honda DBL with KFC 2022 West Java Series – West Region makin seru. Beberapa sekolah mulai gugur satu per satu. Salah satunya SMAN 1 Gunung Putri atau Smantri yang baru saja tumbang saat bertemu dengan SMA Regina Pacis Bogor pada Selasa, 22 November 2022.

Walaupun melekat dengan status debutan, namun mereka berhasil mengimbangi permainan dari sang pemilik tahta Honda DBL 2019 West Java Series. Sempat tertinggal 17 angka, para penggawa SMAN 1 Gunung Putri tak menyerah.

Mereka tetap berusaha untuk mengejar margin poin. Terbukti dengan menceploskan 13 angka di kuarter pemungkas membuat selisih keduanya menjadi delapan poin saja. Meski tak berhasil unggul atas SMA Regina Pacis Bogor, namun tim polesan Waldhi Hifrodi itu merasa sudah cukup puas atas hasil akhir yang diperoleh.

Baca Juga: Recis Masih Perkasa, Sukses Bungkam Debutan

Di balik aksinya kala itu, terdapat Dhanar Raditya Utomo yang cekatan saat duel di udara. Bermain dengan catatan waktu 37 menit 22 detik, pemain dengan nomor punggung 24 itu mampu meraih total rebound dalam satu kali pertandingan.

Saat ditemui usai pertandingan, Dhanar cukup terkejut atas pencapaianya. Pasalnya ia tidak begitu memperhatikan statistik individu. Namun, Dhanar mengaku hal ini dapat menjadi penawar atas kesedihannya karena gagal melaju ke babak Big Eight.

“Menurut saya sih karena Smantri memang baru terbentuk satu bulan dan baru ikut turnamen kecil juga, jadi yang lain mungkin masih nervous. Tapi kaget juga sih pas tahu dapat 14 rebound karena kita posisi mengejar poin juga kan jadi nggak begitu memperhatikan,” ucap Dhanar.

Baca Juga: BeAT The Record: 18 Poin Kayla Gelsi, dari Balet hingga Idolakan Agustin Retong

Disinggung mengenai agresivitasnya saat berebut bola di udara, pemain yang masih duduk di bangku kelas XI itu membagikan sedikit tipsnya.

“Pertama sih biar menang rebound karena faktor postur badan sama gesit aja sih. Pokok awalnya itu harus box out biar musuh yang di belakang nggak bisa ikut naik juga, jadi kitanya gampang tinggal naik aja. Intinya gesit sih yang utama,” jelasnya.

Melihat pola permainannya yang cukup matang dan penuh gairah, Dhanar menjelaskan bahwa semuanya berawal dari hobi. Melihat sang kakak bermain basket membuatnya tertarik untuk ikut mencobanya. (*)

Statistik pertandingan ini bisa dilihat di halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap) atau klik di sini.

  RELATED ARTICLES
Comments (1)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY