ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Tim basket putra SMAN 2 berlatih di lapangan sekolah.

DARI tribun gemuruh teriakan “Viva Smada! Viva Smada!”. Tapi suara itu sayup-sayup meredup jelang berakhirnya kuartal keempat. Hari itu, SMAN 2 (Smada) Surabaya gagal lagi melangkah ke babak selanjutnya di Honda DBL 2018 East Java Series-North Region. Tim itu dikalahkan SMA Gloria 2 Surabaya di babak 16 besar atau fase sweet sixteen.

Padahal musim itu Smada sempat digadang-gadang menjadi finalis. Sebab, sepanjang kompetisi Honda DBL 2018 penampilan sekolah itu konsisten. Mereka tampil apik. Bahkan berhasil melibas tim raksasa, SMA Frateran. Kesialan seperti ini bukan kali pertama dirasakan Smada. Pada musim 2017 mereka juga pupus di babak yang sama. Padahal ketika itu mereka berhasil mengalahkan tim kuat, SMA St.Louis 1 Surabaya di babak play-off.

Tahun ini Smada tak ingin terhenti di babak yang sama. Mereka punya target minimal menembus semifinal. Apalagi 80 persen pemain Smada sudah berpengalaman turun di Honda DBL. Pelatih SMAN 2 Surabaya Dhimas Aniz mengaku skuadnya tahun ini lebih percaya diri. "Tahun ini kami minimal bisa mencapai semifinal. Kami menghindari terlena dengan euforia kemenangan seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Dhimas.

Dhimas mengaku telah melakukan pembenahan beberapa hal. "Saya berupaya setiap pemain bermain di titik spesial mereka masing-masing. Saya juga meningkatkan komunikasi tim,” imbuhnya. Dhimas juga meminta anak buahnya tak meremehkan kekuatan tim lawan. Sebab semua tim yang masuk ke babak utama adalah lawan berat. 

Sementara itu, kapten tim Smada Nova Cahya Prasetya mengatakan, timnya terus dilatih strategi ofensif. Dia yakin kesalahan dua tahun lalu bisa diatasi tahun ini. “Tahun ini, harus final. Kalau bisa juara,” ujar Nova penuh semangat. Mampukah Smada mencapai target tahun ini? Kita nanti bersama.()

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY