ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Zefanya Nathaniel Tanzil, pemain SMA Kolese Kanisius Jakarta, dipastikan bakal berpartisipasi di Kopi Good Day DBL Camp 2024. Ia terpilih menjadi First Team DBL Jakarta ketika membela timnya berlaga di Honda DBL with Kopi Good Day 2023 DKI Jakarta Series.

Kepastian itu juga menyusul torehannya selama membela Kanisius di DBL Jakarta. Zefanya mencatatkan total 81 poin, 29 rebound, 14 steal, 9 asis, dan 4 block. Kebolehannya di lapangan juga menjadi alasan mengapa Zefanya terpilih jadi First Team DBL Jakarta.

Namun, ternyata Zefanya punya cerita menarik di balik kepiawaiannya bermain basket. Sebelum menekuni olahraga bola basket, Zefanya sempat bermain tenis meja saat dirinya duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: Cerita Zefanya Nathaniel Ukir Kenangan Bersama Kanisius di DBL Jakarta

Cukup lama ia menggeluti tenis meja sebelum memutuskan untuk 'hijrah' ke basket di kelas 5 SD. Alasannya pindah cabang olahraga juga cukup unik. "Gara-gara waktu main gak sengaja matahin gigi temen, saya dipindahin ke ekskul gambar yang ada Kakak saya. Akhirnya kelas 5 ikut ekskul basket soalnya bingung mau coba apa. Terus, sempat ikut turnamen tapi kalah," ungkap Zefanya.

Kekalahan pertama yang dirasakan Zefanya itu ternyata membawanya mulai menekuni basket. Ia mulai serius latihan dan punya motivasi untuk bisa menjadi pemain terbaik di lapangan.

Sepanjang perjalanannya terjun ke basket, Zefanya juga mengaku belajar banyak hal. Pendewasaan dirinya dimulai ketika ia harus menerima apapun yang terjadi di lapangan. Termasuk momen tak menyenangkan.

Baca juga: Wibu Banget! Ini Rekomendasi Komik dari Zefanya Nathaniel

Zefanya menambahkan, ia punya beberapa momen tak mengenakan selama ia bermain basket. Terutama ketika di awal perjalanannya terjun ke lapangan. Saat itu, Zefanya tidak dipercaya untuk menjadi pemain inti.

"Aku sempet jarang dimasukin ke lapangan. Bahkan kalau pertandingannya ketat banget pernah nggak dimainin sama sekali. Tapi akhirnya aku ngobrol sama Papaku diajarin untuk main diserahkan ke Tuhan aja. Intinya belajar menerima aja dan percaya genuinely kalo everything is God's plan" tandasnya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY