Prestasi luar biasa diukir alumni SMA Pradita Dirgantara. Kedua siswa mereka menjadi lulusan terbaik AAU (Akademi Angkatan Udara).
Adalah Axel Fahreza Aditama dan Evan Basith Reswara. Keduanya meraih penghargaan bergengsi Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik di bidang akademik, jasmani dan kepribadian.
Keduanya menerima penyematan pangkat Letnan Dua secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Evan Basith pernah berseragam tim basket Pradita Dirgantara di DBL Solo 2019. Saat itu Evan dan kawan-kawan berhasil melaju hingga babak Sweet Sixteen. Yup, SMA Pradita Dirgantara merupakan partisipan DBL Solo.
Baca juga: Puspresnas Rilis 20 SMA Paling Berprestasi, 15 Sekolah Partisipan DBL!
Pencapaian terbaik mereka adalah melaju ke babak Fantastic Four DBL Solo 2022
“Evan itu salah satu pemain yang punya fisik luar biasa. Dia punya ketahanan berlari, lari cepat, kelincahan. Dan dia selalu yang paling depan ketimbang teman-temannya,” ungkap Monica Dyah, pelatih Pradita Dirgantara kala itu.
Coach Monica -begitu ia kerap disapa- mengaku senang ketika mendengar kabar bahwa Evan mendapat penghargaan Adhi Makayasa AAU 2025.
“Pastinya bangga ya dia bisa menjadi siswa terbaik di angkatannya. Mungkin itu kalau di basket seperti kayak jadi MVP,” ceritanya.
Baca juga: Kaleidoskop: Basket dan Cinta, Ini Pasangan Suami-Istri yang Jadi Pelatih di DBL
Coach Monica lantas menambahkan, “Daya juang dan semangat pantang menyerahnya itu sudah terlihat sejak SMA. Dia juga anaknya sangat disiplin dan punya etika yang baik,”
Selain menerima penghargaan Adhi Makayasa AAU 2025, Evan juga mendapat penghargaan lain.
Evan juga mendapat penghargaan Adi Sakti Wristama karena menjadi lulusan terbaik Program Studi Aeronautika. Selain itu, ia juga mendapat penghargaan Sastra Wira Tama Jaya atas prestasinya dalam menyusun tugas akhir terbaik di AAU.
Disiplin dan kerja keras Evan telah terbentuk sedari masa sekolah. Basket menjadi salah satu medianya.
“Selama saya melaith di Pradita Dirgantara, saya sangat menjunjung nilai kedisiplinan. Karena kesuksesan dan keberhasilan itu fondasinya ya disiplin. Seperti datang latihan tepat waktu,” terangnya.
Keberhasilan Evan memperkuat fakta bahwa 99 persen student athlete DBL tidak menjadi pemain basket profesional. Melainkan menjadi profesional di bidang dan cita-citanya.
"Mungkin 99 persen pemain berhenti basket setelah SMA. Tapi mereka harus menjadi profesional di bidangnya masing-masing. Apa yang mereka dapat selama mengikuti kompetisi DBL, harapannya bisa mereka terapkan di bidangnya masing-masing, salah satunya sportivitas dan kedisiplinan," kata Azrul Ananda, founder DBL Indonesia.
Foto: Dokumentasi pribadi coach Monica Dyah
Profil Evan Basith Reswara bisa kalian cek di bawah ini.