Masih ingat dengan kisah putri Padmanaba -SMAN 3 Yogyakarta- di DBL Yogyakarta musim lalu? Yup, saat itu skuad asuhan Tonggo Perdana berhasil melaju hingga babak Fantastic Four. Hal itu membuat Padmanaba konsisten tampil di laga genting selama dua edisi beruntun.
Fantastic Four musim lalu menjadi salah satu memori yang sulit dilupakan oleh penggawa Padmanaba. Mengapa demikian? Mereka nyaris tampil di partai final. Yup, Padmanaba kalah di Fantastic Four lewat babak tambahan waktu (overtime). SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang mengalahkan mereka di fase tersebut.
Rasa sakit dan adrenalin laga Fantastic Four membuat mereka masih kebayang. Hal ini diungkapkan oleh Amara Nirwasitha, penggawa Padmanaba musim lalu.
“Lawan Stece sih. Itu paling gak bisa dilupakan karena kan overtime dan kita gagal masuk final,” ungkapnya.
Mara -begitu ia kerap disapa- juga menambahkan, “Skornya itu lho tipis banget. Apalagi banyak pemain yang foul out juga kan jadinya kayak tegang banget gimnya,”
Yup, pada laga itu Padmanaba tumbang dengan skor 47-51. Tipis. Sebelum memulai laga Fantastic Four, putri Padmanaba percaya bisa menjegal upaya Stece ke partai final lagi.
Baca juga: Padmanaba Raih Tiket Fantastic Four, Prathita: Berkat Janjian Beli Sepatu!
“Sejujurnya kita pede waktu ketemu Stece. Tapi ya gitu pas tanding ada empat yang foul out bikin kita gak jadi menang,” ujarnya.
Selain momen dramatis itu, DBL Yogyakarta juga membawa Mara punya banyak cerita masa-masa SMA. Kegiatan berlatih bersama teman-teman satu tim salah satunya.
“Kangen banget bonding satu tim habis latihan atau pergi makan-makan. Apalagi kalau ada yang ulang tahun itu pasti ada tradisi disiram pakai air gitu,” terangnya.
Pada edisi tahun lalu putri Padmanaba juga tampak kompak dengan cara unik mereka. Yaitu membeli sepatu tipe dan warna yang sama.
“Jadi kita tuh lagi jalan bareng ke mal. Gak ada janjian bakal beli sepatu atau apa. Cuman ngide kayaknya lucu deh kalau kembaran sepatu. Eh, ternyata kembaran beneran satu tim,” kenangnya.
Kepada DBL Play, Mara mengaku rindu dengan keseruan yang ada di DBL Yogyakarta. Apalagi saat ini cewek berzodiak Gemini itu duduk di bangku kelas 12 SMA.
“Wah kangen banget sih sama momen-momen persiapan. Apalagi tahun ini susah bagi waktu karena kelas 12. Harus banyak les dan belajar huhuhu,” cetusnya.
Oh iya, melalui laman Instagram Padmanaba (@sma3padmanaba) ada 170 dari 250 siswa SMAN 3 Yogyakarta angkatan 80 yang keterima di Universitas Gadjah Mada. Plus ada 14 siswa yang masuk ke Universitas Indonesia. Keren, Padmanaba!
DBL Yogyakarta bergulir pada Oktober mendatang. Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Yogyakarta masuk dalam rangkaian panjang Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil SMAN 3 Yogyakarta bisa kalian cek di bawah ini.