Coach Tugimin, pelatih SMA Muhammadiyah 1 Surakarta di DBL Solo 2024 berpulang, Rabu, 3 September 2025.
Coach Tugimin adalah sosok di balik kembalinya Muhi -sebutan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta- ke persaingan DBL Solo musim lalu.
Terakhir kali Muhi tampil di DBL Solo ada pada musim 2021. Pada edisi 2019, putra Muhi menjadi salah satu tim yang berbahaya di DBL Solo.
Kala itu Muhi menjadi sekolah pertama yang sukses melaju ke Big Eight. Adalah coach Tugimin yang sukses mengantarkan Muhi meraih prestasi tersebut.
Musim lalu coach Tugimin juga membawa Muhi kembali ke persaingan DBL Solo.
Meski gagal meraih kemenangan di dua laga, ia tak gusar. Tak sedikit pun kesal.
Mbah Min -begitu beliau kerap disapa- punya sudut pandang berbeda. Bukan hanya kemenangan yang dicarinya. Melainkan hal lain.
Bagaimana student athlete Muhi punya kesempatan untuk tampil di DBL. Panggung besar penuh sorotan. Kesempatan yang menurut Mbah Min tak semua sekolah dan anak bisa merasakannya. Di basket nama Mbah Min harum bukan sebagai pelatih saja.
Mbah Min dikenal sebagai legenda basket kota Solo. Mbah Min sempat terjun menjadi pemain basket. Ketika melatih, Mbah Min juga pernah mendapat penghargaan dari Perbasi. Penghargaan atas dedikasinya di dunia basket.
Namanya sungguh harum. Pelatih ulung yang mencetak pemain-pemain dan menjadi wajah Solo di basket nasional. Halmaheranno Aprianto, penggawa DBL All-Star 2023 dan 2024 misalnya. Ia pernah dilatih Mbah Min semasa kecil.
“Mbien pernah dilatih tapi cuman sebentar. Dulu aku lebih banyak sering ketemu beliau waktu jadi lawan. Mbah Min di Solo wes legend banget,” ungkap Halmaheranno.
Ya, sudut pandang yang berbeda dengan kebanyakan pelatih ini pula yang menjadikan Mbah Min teladan bagi beberapa pelatih di Solo.
“Beberapa rekan pelatih, relasi dan juga anak didik beliau selalu bercerita tentang keunikan, karakteristik Bapak selama melatih,” ujar Agus Nur Salim. Agus Nur Salim adalah pelatih SMA IT Insan Cendekia di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Central Java-South. Ia adalah putra dari Mbah Min.
Coach Agus sendiri tak jarang terlibat diskusi seputar basket ketika di rumah. Hampir selalu obrolan di meja makan adalah mengenai perkembangan basket.
“Beliau itu mau dan tidak malu untuk bertanya ke pelatih lain. Tukar pengetahuan basket.. Bahkan ke pelatih-pelatih muda pun beliau gak malu buat belajar,” ungkapnya.
Coach Agus lantas menambahkan, “Ke saya itu bapak sering tanya soal cara rotasi bertahan dan waktu menyerang,”
Bukan hanya sekadar berdiskusi. Mbah Min juga berpesan kepada coach Agus dan beberapa pelatih yang pernah diajaknya berdiskusi. Pesannya selalu sama. Mbah Min selalu menekankan soal integritas dan loyalitas di basket.
“Mas, semangatnya bapak melatih itu luar biasa. Selama beliau melatih tidak pernah membahas soal nominal materi yang bakal diterima. Bahkan beliau itu lebih suka menyisihkan waktunya buat melatih basket ketimbang harus berkegiatan lain,” ceritanya.
Basket dan Mbah Min tak bisa ia pisahkan. Bahkan sebelum berpulang, Mbah Min sempat mengajar dan menularkan virus cinta basket ke anak didiknya.
“Bapak sempat nonton final basket sama anak didiknya. Paginya beliau melatih. Siangnya masih melatih,” terangnya.
Semangat Mbah Min kiranya menjadi teladan bagi para pemain dan pelatih. Khususnya pada pelatih-pelatih muda. Bukan hanya kemenangan yang dikejarnya ketika menjadi pelatih di DBL Solo.
Selain itu Mbah Min juga semangat untuk mengejar ilmu. Datang dengan gelas kosong, bertukar pikiran dan belajar ke pelatih-pelatih muda. Dedikasinya di basket Solo tak terhingga. Selamat jalan, Mbah Min. Swargi langgeng.(*)
Profil coach Tugimin bisa kalian cek di bawah ini.