Hari Olahraga Nasional jatuh pada Selasa, 9 September 2025. Olahraga bukan hanya sekadar menjadi sarana bagi para pelajar untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.
Di basket, khususnya gelaran Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026, olahraga menjadi tempat mereka menggantungkan mimpi. Bukan sekadar meraih prestasi. Melainkan juga soal pengembangan diri.
Bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional, DBL Play berkesempatan untuk berbincang dengan manajer sekaligus guru asal SMKN 2 Boyolangu. Tim putri SMKN 2 Boyolangu baru saja juara Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-West.
Baca juga: Takjubnya Coach Boyo Melatih SMK: Mereka Sibuk Sekali!
Keberhasilan ini membuat SMKN 2 Boyolangu menjadi sekolah kejuruan kesembilan yang sukses angkat piala! Kesembilan dari ratusan sekolah kejuruan yang ikut kompetisi DBL di 31 kota dan 22 provinsi.
Baca juga: Refleksi Tema Haornas 2025 ‘Olahraga Satukan Kita’ ala DBL Indonesia
Bu Pujiati namanya. Obrolannya mengalir. Bu Pujiati menceritakan bagaimana perjuangan anak-anak SMKN 2 Boyolangu untuk menjaga dua hal agar tetap seimbang. Kedua hal itu juga bukan menjadikan itu sebagai halangan untuk tak berprestasi.
Sebelumnya selamat Bu atas prestasi tim basket SMKN 2 Boyolangu di DBL Madiun. Tahun kedua ikut dan bisa langsung juara. Seperti apasih Bu perjuangan anak-anak ini untuk bisa main di DBL Madiun kemarin?
Terima kasih, Mas. Untuk sekolah SMK memang berbeda dengan SMA. Di SMK itui kami punya kompetensi sesuai jurusan. Sistem pembelajarannya dengan sistem block.
Sebulan kita full praktikum dan satu bulan ganti dengan mata pelajaran umum. Untuk anak-anak yang sedang magang mereka mau gak mau harus bisa membagi waktu antara latihan dan magang.
Nah itu Bu, teman-teman SMK ini kegiatannya cukup banyak. Selain belajar mereka juga ada program magang. Belum nanti jadwal latihan buat persiapan di DBL. Bisa bersaing dan jadi juara itu sesuatu yang luar biasa gak sih bagi teman-teman SMKN 2 Boyolangu?
Teman-teman guru dan keluarga besar SMKN 2 Boyolangu benar-benar kaget waktu mendengar kalau tim basket putrinya bisa juara DBL. Suatu kejutan yang di luar dugaan.
Menurut saya dengan keterbatasan waktu yang sudah dibagi itu tadi bukan menjadi penghalang mereka untuk meraih kesuksesan.
Sebagai manajer di tim basket, Bu Atik sempat mengikuti pemain SMKN 2 Boyolangu sesusah apa mereka adaptasi menjadi student athlete?
Ada beberapa anak yang memang terpaksa untuk meninggalkan praktikum. Ya, mereka tetap wajib untuk melakukan susulan. Belum lagi beberapa ujian lain yang juga menyusul.
Bapak dan ibu guru dengan sukarela menemani mereka saat susulan. Untungnya pihak sekolah dan tempat magang mereka mendukung anak-anak ini mengembangkan diri di basket.
Saya pernah tahu terkait slogan SMK bisa. Sederhananya SMK itu sekolah yang mencetak seseorang yang siap bekerja dan berwirausaha. Setuju dengan jargon tersebut Bu? Mengingat SMKN 2 Boyolangu baru saja berprestasi di bidang olahraga?
Anak SMK itu jadwalnya padat. Ada banyak banget kegiatan yang mereka hadapi, bukan cuman belajar di ruang kelas. SMK memang sekolah yang mencetak siswanya untuk siap kerja.
Siap berwirausaha. Tapi, itu bukan jadi halangna buat siswanya berprestasi di bidang olahraga. Mereka juga punya kesempatan untuk mengembangkan diri di sana. Toh, ada nilai-nilai yang bisa diambil. Seperti keterampilan mengatur waktu itu tadi.
Baik, Bu. Saya rasa cukup, terima kasih sekali lagi ya, Bu Atik. Selamat untuk teman-teman SMKN 2 Boyolangu. Sampai ketemu di Surabaya, Bu.
Sama-sama, Mas.
Profil SMKN 2 Boyolangu bisa kalian cek di bawah ini.