ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Momen coach Herry Tri Haryanto Tumuwo menggendong anaknya Gave Tumuwo setelah menjuarai DBL Manado tiga tahun berturut-turut foto-foto @valenttirajoh

Foto epik beredar di media sosial. Menggambarkan seorang ayah menggendong anaknya untuk merayakan gelar juara yang diraih di panggung DBL. Hebatnya, ayah dan anak itu tiga tahun berturut-turut merayakan hal yang sama, musim 2023, 2024, dan 2025. 

Ayah dan anak itu adalah Herry Tri Haryanto Tumuwo dan Gave Tumuwo. Mereka berasal dari SMA Eben Haezer Manado, kontestan Honda DBL with Kopi Good Day 2025 North Sulawesi atau DBL Seri Manado. Menariknya, di tiga musim itu, Herry menjalankan peran berbeda di kompetisi DBL Manado.

Di musim 2023, ia menjadi pelatih tim putri SMA Eben Haezer. Di musim itu ia membawa tim basket putri SMA Eben Haezer.

Kebahagiaan coach Herry, begitu ia biasa disapa, makin lengkap karena selepas pertandingan tim putri, tim putra SMA Eben Haezer berhasil meraih juara. Kawin gelar!

Baca Juga: Eben Haezar Kawin Gelar DBL Manado!

Lebih lengkap lagi di laga itu, putranya yang menjadi rookie, Gave Tumuwo terpilih menjadi Most Valuable Player (MVP). Bapak dan anak itu juga terpilih masuk DBL Camp.

"Bahagia yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata apapun," kata coach Herry pada DBL.id via sambungan telepon, Senin, 6 Oktober 2025.

Baca Juga: Berangkat DBL Camp Bareng Papa, Gave Tumuwo: Jarang-jarang Kayak Gini!

Coach Herry tak menyangka peristiwa itu kemudian terulang kembali, hingga dua musim setelahnya.

Ya, di musim 2024, momen coach Herry menggendong Gave terulang lagi. Kali ini coach Herry menjalankan peran sebagai asisten pelatih tim basket putra SMA Eben Haezer. Peran tersebut membawanya bisa duduk langsung di bench bersama putra semata wayangnya itu.

Di musim itu, tim putra SMA Eben Haezer kembali bisa mempertahankan gelar juara DBL Manado. SMA Eben Haezer menang tipis atas rival beratnya, Manado Independent School (MIS), 52-50.

Baca Juga: Dramatis! Putra Benzar Juara DBL Manado 2024 dengan Selisih Dua Poin!

Coach Herry girang bukan main. Ia melakukan selebrasi yang dilakukannya setahun sebelumnya: menggendong Gave. Di penghujung DBL Manado 2024 itu, Gave kembali terpilih masuk skuad First Team dan berhak kembali ke DBL Camp.

"Saat menjadi pelatih Gave itu saya menghadapi situasi sulit. Saya harus bisa memisahkan sebagai papa dan seorang pelatih. Itu tantangan berat buat kami berdua," kenangnya.

Bagi coach Herry, sebagai pelatih ia harus memperlakukan Gave sama seperti anak asuhnya yang lain. "Kalau pas dia melakukan kesalahan, saya harus menegurnya sama seperti yang lain," ujarnya. "Itu yang saya tekankan ke Gave, dia harus memahami itu," imbuhnya.

Menurutnya, Gave tak masalah dengan itu. Justru ibunya yang sering protes ke sang suami, meskipun dengan nada bercanda. "Pas sampai di rumah, mamanya protes ketika melihat saya memarahi Gave di lapangan," canda coach Herry.

Pelatih kelahiran 16 Agustus itu tak menyangka bahwa momen merayakan gelar juara bersama sang putra bisa terulang sampai tiga kali. Ya, tahun ini tim putra SMA Eben Haezer memang berhasil three-peat. Juara tiga kali berturut-turut!

Baca Juga: Gelar Juara Berlanjut, Putra Benzar Kembali Gagalkan Misi Kawin Gelar MIS

Bedanya tahun ini coach Herry bertindak sebagai companion parent. Tentu momen menggendong Gave tak dilewatkan oleh coach Herry. "Sebagai orang tua, ini kebanggaan luar biasa yang saya rasakan," katanya.

Kini coach Herry dan istrinya Junjun Elcid Jacob sedang menyiapkan masa-masa yang mungkin sulit bagi mereka berdua. Mereka mengaku harus siap melepaskan anak tunggalnya melanjutkan studi keluar Manado.

Sejak Gave serius menekuni basket, Herry selalu berpesan agar anaknya itu tetap mementingkan akademik. Oleh karena itu, ia sangat mendukung anaknya meraih prestasi setinggi-tingginya di panggung DBL. Sebuah kompetisi yang mengawali dan konsisten mempertahankan konsep student athlete di Indonesia.

"Selalu saya tekankan ke Gave bahwa pendidikan harus nomor satu. Jadikan prestasi di basket untuk membantunya meraih pendidikan yang lebih tinggi," ujarnya.

Oleh karena itu, Herry dan istri merelakan Gave merantau agar bisa mendapatkan pendidikan lebih baik sembari tetap menekuni basketnya. Saat ini Gave memang mendapatkan sejumlah tawaran beasiswa dari pertuguruan tinggi, termasuk dari luar Manado.

"Kami terbuka untuk itu. Kami menyerahkan sepenuhnya ke dia mau memilih yang mana, mau pilih jurusan apa. Kami harus rela dia merantau," jelas coach Herry.

Baca Juga: Gave Tumuwo, Pilar Benzar yang Siap Akhiri Musim dengan Manis

Sejak SMP sebenarnya Gave sudah mendapatkan tawaran dari sebuah SMA di Jakarta. Namun saat itu sang mama belum yakin bisa melepas anaknya. "Sekarang kan sudah akan lulus SMA, sudah lebih dewasa. Dia harus mandiri," tegas coach Herry.

Coach Herry mengaku sejak kecil tak pernah memaksakan anaknya menekuni hobi tertentu. Meskipun berprofesi sebagai pelatih basket, namun ia juga tak pernah memaksa Gave mengikuti hobi yang sama.

"Dia dengan sendirinya memilih basket. Mungkin karena sejak usia 5 tahunan sering ikut saya melatih," kenangnya. Baru ketika masuk kelas 1 SD, Gave minta diajari basket. "Terlihat bakatnya ya sekitar kelas 4-5 gitu. Dari situ baru saya arahkan," kata coach Herry.

Baca Juga: Bus SMA Eben Haezar Manado Promosikan Prestasi Kawin Gelar Tiga Kali di DBL

Coach Herry bersyukur dirinya dan Gave bisa memanfatkan panggung DBL sebaik-baiknya. Banyak pelajaran yang bisa didapat mereka berdua dari DBL. Apalagi keduanya bisa sampai menembus DBL Camp.

"Di Camp saya banyak mendapatkan pemahaman betapa pentingnya fundamental basket. Itu juga yang kemudian terus saya tekankan pada Gave untuk terus memperkuat fundamental," ceritanya.

Pun demikian dengan Gave, menurut coach Herry, anaknya itu banyak mendapatkan manfaat dari keikutsertaannya di DBL Camp. Terutama pengalaman bertemu anak-anak seluruh Indonesia. "Dari Camp itu juga ia merasa ternyata fisiknya masih kurang, sehingga ia dengan kesadaran sendiri menambah latihan untuk gedein badannya," ujarnya.

Begitu banyak cerita hubungan anak dan orang tua di perjalanan kompetisi DBL yang telah menapak di Indonesia selama 21 tahun lamanya. Bagi mereka, DBL: More Than Basketball, It’s a Story.

Baca Juga: Family Goals! Ayah dan Anak Sukses Ukir Cerita di Honda DBL with Kopi Good Day

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.

Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Profil Coach Herry Tri Haryanto Tumuwo dan putranya Gave Tumuwo

Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY