Srikandi SMA Gloria 1 Surabaya tampaknya menemui jalanan terjal menuju partai puncak Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North.
Kehilangan deretan pemain senior yang selama ini dikenal sebagai motor serangan seolah menjadi tantangan besar bagi Gloria 1. Sebut saja, Mayviana Lysandra Tandiono, Komang Mariani Puteri, serta Putu Kezia.
Mereka kerap mengawali pertandingan dengan tertatih-tatih, meski pada akhirnya selalu berhasil menutupnya dengan kemenangan. Termasuk, saat melawan SMA Cita Hati West Surabaya (Cheetah West) pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Skor imbang, 1-1, bertahan hingga pertengahan pertandingan. Tembakan gratis dari Patnirahuwandani baru membuka momentum bagi Gloria 1. Dari situ, mereka mulai menemukan tempo permainan yang tepat hingga menutup laga dengan skor 58-21.
Desandrew Pudyo Tinoto Adiwidjaja sebagai nakhoda Gloria 1 tak menampik kalau timnya masih memiliki catatan panjang yang perlu dibenahi untuk menyambut babak final nantinya.
“Membangun sebuah tim yang baru tentu banyak aspek yang harus dipenuhi. Bagaimana mereka menghargai waktu dan kesempatan juga. Banyak evaluasinya sih, apalagi soal teknis dan mental. Kalau misal disebutin satu-satu, akan panjang,” ungkap pria yang biasa disapa Desandrew.
Baca Juga: Ketenangan Jadi PR, Armilla Aurea Sebut Gloria 1 Penuh Catatan!
Bukan hal mudah untuk kembali ke arena pertempuran dengan roster yang sebagian dihuni oleh pemain anyaran.
Namun, melalui kesempatan inilah, Desandrew ingin agar anak-anak didiknya dapat mengambil pelajaran baru sebagai bekal berharga.
“Ada trial and error yang harus dilalui. Saya rasa itu bagian dari perkembangan yang luar biasa. Karena lewat tekanan tersebut, anak-anak semakin dewasa dalam pengambilan keputusan,” ujar sosok berperawakan 175 sentimeter.
”Pemain yang kelas 12 hanya dua. Ini bikin mereka belajar bagaimana memegang tanggung jawab dan itu enggak mudah buat anak zaman sekarang,” sambungnya.
Tak bisa dipungkiri, beban yang dipikul para pemain Gloria 1 memang begitu berat. Mengingat, gelar Ratu DBL Surabaya belum pernah berpindah dari tangan mereka sejak 2019.
Capaian ini jelas membuat sorot mata banyak tertuju pada skuad satu ini. Akankah Gloria 1 kembali berhasil melanjutkan legasi yang sudah terjaga selama lima musim?
Terlebih, SMA St Louis 1 Surabaya dipastikan kembali datang sebagai penantang yang harus dihadapi di putaran final. Menanggapi hal ini, Desandrew memiliki pandangannya sendiri.
Baca Juga: Musim Debut dengan Gloria 1, Patnirhuwandani Takut Jadi Beban Tim!
”Target utama saya selalu tentang bagaimana membangun pemain menjadi manusia yang lebih baik. Kita enggak bisa menampik bahwa pemain Sinlui yang hilang hanya sedikit, tapi ini bukan soal kalah dan menang. Bagi kami, ini adalah waktu yang tepat untuk membangun manusia,” terang Desandrew.
“Saya mau ngajarin bagaimana jadi manusia yang tetap melihat bahwa selalu ada kemungkinan. Kalau misalnya gagal, paling tidak ada hal lain yang bisa kita ajarkan ke mereka selain kemenangan,” tambahnya.
Benar sekali, pria kelahiran 1978 itu tidak memasang target tinggi bagi tim Gloria 1. Melainkan, ia berharap agar Shannon Dominique dan rekan-rekannya dapat menyuguhkan performa terbaik di Final Party mendatang.
Sebagai informasi, DBL Surabaya 2025 merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil pelatih ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)
