Langkah basket putra SMA Negeri 1 Glagah Banyuwangi (Smansa) di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java Championship terpaksa berhenti. Smansa harus menghentikan langkahnya setelah dikalahkan oleh SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung (Smariduta) dengan skor akhir 18-52, Kamis, 30 Oktober 2025.
Zufa Tajuddin Nafis, penggawa Smansa dengan nomor jersey 13, mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa memberikan performa terbaiknya di DBL Arena hari ini. “Mental tim saya down karena dari awal jarak (skornya) jauh. Saya sebagai kapten juga nggak bisa ngangkat tim,”ungkapnya.
Sebelumnya, Smansa pernah bertemu dengan Smariduta di kejuaraan DBL East Java Championship 2024. Musim sebelumnya, Smansa juga dikalahkan oleh Smariduta.
Baca juga: Percaya Diri Melantai, Smariduta Lolos Fantastic Four DBL East Java Championship
Zufa, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa meskipun timnya mengalami kekalahan dua musim berturut-turut dari Smariduta, ia mengakui bahwa Smansa memiliki kapten yang baik di pertandingan musim sebelumnya. “Sedangkan tahun ini saya sebagai leader nggak bisa buat tim saya jadi bagus,” paparnya.
Meskipun demikian, Zufa mengungkapkan perjuangan Smansa untuk mencapai titik ini tentu tidak mudah. Smansa bertolak dari Banyuwangi ke Jember dengan ambisi agar kemampuan bermain basket mereka diakui.
Sayangnya, ketika bertanding di DBL East Java Championship 2025, Smansa gagal memenuhi ekspektasi tersebut.
“Saya sedih dan kecewa karena tidak bisa memenuhi harapan sekolah. Apalagi sekolah kami itu sangat mendukung kami, bahkan akomodasi kami selama di Surabaya juga ditanggung penuh sekolah,” jelasnya.
Diketahui Smansa berhasil membawa pulang predikat Runner Up di kejuaraan Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-East (DBL Jember). “Kami datang dari ujung timur Pulau Jawa, di sana turnamen sedikit dan kurang kompetitif. Makanya kami jauh-jauh ke Jember buat ikut DBL agar persaingannya lebih dapat,” bebernya.
Zufa turut menceritakan tantangan terbesar Smansa saat persiapan DBL Jember. Tim tersebut sempat terancam gagal ikut karena minimnya komitmen pemain. Meski begitu, mereka berhasil membuktikan tekad mereka, meraih gelar Runner Up, dan berhak melaju ke DBL East Java Championship 2025.
Baca juga: Main di DBL East Java Championship, Nikita Adriana: Beda Banget Suasananya!
“Anak-anak itu nggak mau latihan, jadinya nunjukin kalau kami nggak siap buat ikut DBL. Terus ngeliat jam terbang kami yang nggak ada apa-apanya dari pemain Jember juga sempet bikin kami ragu, tapi syukurnya kami bisa buktikan kalau kami mampu,” sambungnya.
Remaja yang saat ini menginjak kelas 12 mengungkapkan dari yang awalnya batal tampil hingga menyabet gelar Runner Up di DBL Jember merupakan momen paling berkesannya selama mengikuti kejuaraan tersebut. “Smansa bisa masuk Final DBL Jember ini jadi momen penutup DBL (Jember) yang indah,” ujarnya.
Zufa menekankan bahwa pencapaian itu diraih dengan susah payah. Ia menambahkan bahwa DBL Jember kali ini sangat kompetitif, jauh melampaui persaingan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan banyak pemain Jember yang sebelumnya pernah ia hadapi telah mengembangkan kualitas permainannya.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Ada juga Azarine DBL Dance Competition 2025-2026 dengan tema Shine Like a Star. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.
Laga final setiap region dan series tayang secara eksklusif di YouTube Good Day ID. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.
Statistik Zufa Tajuddin Nafis bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).
