ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Azriel Ralie, center SMA Cita Buana Jakarta menjadi buah bibir di sepanjang perjalanan Honda DBL DKI Jakarta Series 2019. Meski berbadan tambun, center dengan tinggi 202 cm ini menjadi salah satu big man dengan koleksi poin paling banyak. Dari delapan games yang ia lalui, Azriel mengumpulkan 140 poin.

Selain menjadi top 24 campers di Honda DBL Camp 2019 lalu, ia juga terpilih dalam skuad timnas yang berlaga di Indonesia International Junior Basketball Invitation Tournament 2019. Ia juga tergabung dengan beberapa skuad all-star lain seperti Armando Fredrik, Julian Alexandre ,dan Mario Davidson. (baca juga: Nggak Cuma KU-16, Skuad Putra dan Putri KU-17 Juga didominasi Pemain Honda DBL!)  

Dibalik itu, Azriel melakukan latihan ekstra keras loh. Dalam satu minggu ia berlatih hingga empat kali bersama personal trainer. Ini belum termasuk latihan bersama tim dan klub. Hal ini ia lakukan untuk menambah kemampuannya.

“Menurutku kunci dalam berlatih itu berhenti mengeluh, nggak boleh takut, sama tingkatkan skill yang kita butuhkan. Sehingga lebih mengerucut,” ujar cowok dengan bobot 125 kg

Ia pun menceritakan bahwa ia berlatih bersama Haivan Mohammad untuk meningkatkan skill dribblenya. Tak tanggung-tanggung, dalam satu sesi latihan, ia “memakan” 1,5 jam drill dribble bersama Haivan.

“Aku dikasih tips kalau dribble sebisa mungkin harus dibawah lutut. Tujuannya biar sulit untuk di steal,” tambahnya.

Selain dribble, Azriel juga melatih kemampuan finishingnya. Hal ini bosa terlihat dari presentasi field goalnya yang bisa menyentuh angka 44%.

Tak hanya itu, kemampuan threepointnya juga tak kalah tajam. Ia memiliki presnetase efeisiensi threepoint yang menyentuh angka 23%. Angka ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan pemain di posisinya.

Ia pun membocorkan bahwa rahasianya dapat melakukan tembakan adalah tidak pernah bosan melakukan drill menembak selama latihan. Menurutnya, repetisi dalam latihan sangatlah penting.

“Aku biasanya latihan nembak harus 10 kali masuk beruntu. Kalau gagal ya ngulang dari satu lagi. Sampai bisa sesuai target,” tambahnya,

Hasil ini juga tak lepas dari dukungan penuh orang tuanya. Menurut Azriel, mama adalah sosok yang paling penting dalam karir basketnya.

“Mama selalu hadir waktu aku bertanding. Beliau selalu kasih aku masukan. Kadang juga bantu aku waktu latihan. Mulai dari bantu jadi screener sampai bantuin rebound. Aku sayang banget sama mama!,” tutupnya.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY