ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Richie Bertrand, pemain forward IPH West saat melakukan drive melewati penjagaan lawan (Foto: Dika Kawengian/DBL Indonesia)

SURABAYA - Bench tim putra SMP IPH West Surabaya langsung melompat girang saat laga berakhir. Mereka berhasil melalui game pertama di babak utama Junior DBL East Java Series 2020 dengan skor meyakinkan 52-24 atas SMPN 17 Surabaya.

Dominasi skuad asuhan Agus Prianto langsung terlihat dari awal pertandingan. Mereka dengan cepat melakukan drive dan mencetak angka. Tak mau membuang waktu, IPH West langsung leading dengan skor 28-9 di akhir kuarter kedua.

Sehabis turun minum, serangan IPH West belum juga mengendur. Mereka terus membombardir pertahanan Atlass dengan long pass tak terduga. Angka demi angka terus mereka torehkan dari tembakan dua angka. IPH West semakin di atas angin dengan skor 41-13 sampai akhir kuarter ketiga.

Memasuki kuarter keempat, IPH West mencoba untuk merotasi pemainnya. Hal ini dilakukan coach Agus untuk menjaga fisik para pemainnya untuk pertandingan berikutnya.

Atlass yang sudah tertinggal jauh di awal laga tak mampu berbuat banyak. Mereka akhirnya harus mengakui kekalahan atas IPH West dengan skor 52-24.

IPH West memiliki 2 pemain yang menjadi mesin poin bagi timnya. Mereka adalah Richie Bertrand Linardi dan Cliffton Wijaya. Duo forward IPH West ini tampil nyaris sempurna. Richie mencetak 8 poin sedangkan Cliffton mencatatkan 19 poin dari total keseluruan poin yang diciptakan tim.

Di pertandingan kali ini, IPH West banyak mencuri poin dari kesalahan turnover yang dilakukan lawan. Dari 15 turnover, mereka sukses mencetak 19 poin.

Kemenangan meyakinkan ini membuat coach Agus mengungkapkan rasa bangga terhadap permainan skuadnya hari ini. "Saya senang karena ini awal yang baik untuk perjuangan kami tahun ini," ujarnya.

Akan tetapi ia menyayangkan karena banyak pola bermain yang belum diterapkan, terlebih lagi soal defense. "Saya akan benahi lagi hal-hal yang masih kurang. Terutama soal transisi dan defense mereka masih banyak kecolongan disitu. Satu lagi yaitu ego setiap individu masih besar. Itu yang harus dikurangi karena setiap pemain harus bisa melayani rekan satu timnya," tutup coach Agus.

Statistik lengkap pertandingan bisa kamu lihat di sini.

  RELATED ARTICLES
Comments (1)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY