ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Nggak kerasa udah mau menginjak weekend nih. Mayoritas orang-orang kalau weekend buat santai dan rebahan di rumah. Tapi kalau nggak ada aktivitas di weekend apa kalian betah? Nah biar weekend kalian bisa santai namun tetap beraktivitas, alangkah baiknya jika kalian membaca beberapa komik bertema basket. Ini 5 komik bertema basket yang cocok buat membunuh waktu weekend kalian.

Slam Dunk

Pantas rasanya jika Slam Dunk berada di deretan paling atas komik bertema basket. Dalam komik ini banyak pengalaman yang bisa kalian ambil dari Hanamichi Sakuragi (tokoh utama Slam Dunk). 

Komik ini punya jalan cerita yang unik. Karena selain membahas tentang basket, ada juga intrik-intrik kehidupan anak muda di dalamnya. Terlebih kisah cinta Hanamichi Sakuragi kepada Haruko dan Ryota Miyagi kepada Ayako menjadi bumbu dalam cerita ini.

Cerita dalam buku karya Inoue Takehiko ini, tentu lebih sering berkutat pada sang tokoh utama Hanamichi Sakuragi. Ia yang awalnya hanyalah seorang preman berambut merah, tertarik bermain basket karena jatuh cinta pada Haruko yang notabene adik dari kapten Shohoku, Takenori Akagi alias Gori. Dari sana, ia pun mulai ikut berkompetisi dengan tim-tim jagoan di prefektur Kanawaga sampai ke Interhigh.

 

Fight No Akatsuki

Fight no Akatsuki adalah buku komik yang penuh inspirasi. Akatsuki, sang tokoh utama, bersama karibnya Kiyoharu (Kiyo-chan) bermain di sebuah sekolah yang tidak punya tim basket. Mereka hanya berlatih satu lawan satu, sehingga pada suatu waktu, mereka pun pindah ke sekolah lain.

Di sekolah barunya, Kiyo-chan berhasil menembus tim B dengan kemampuannya yang serba bisa. Sementara itu, Akatsuki justru terlempar ke tim F yang dipercaya sebagai tim gagal (failed) lantaran ia hanya pandai melantun bola. Meski kemampuan melantunnya luar biasa, tetapi ia tidak bisa menembak sama sekali. Kendati begitu, Akatsuki tidak menyerah pada nasib. Ia terus bekerja keras dan selalu tersenyum meski mendapat nasib buruk.

Dengan latar belakang itu, cerita pun diambil pada permasalahan Akatsuki di tim F. Ia bersusah payah untuk “naik tingkat” dengan kemampuan yang telah ia latih. Dari hanya pandai melantun, ia belajar menembak supaya bisa mengalahkan tim Kiyo-chan.

 

Buzzer Beater

 

Setelah sukses melahirkan Slam Dunk, Takehiko Inoue kembali mengeluarkan karyanya yang bertema basket berjudul “Buzzer Beater”. Pada mulanya, ia merilis Buzzer Beater dalam bentuk digital (komik web) bersama ESPN pada 1997 dengan terjemahan empat bahasa: Jepang, Inggris, Cina, Korea. Lalu, seiring berjalannya waktu, ia pun memutuskan untuk menerbitkan Buzzer Beater ke dalam komik.

Komik ini mengangkat cerita pada riwayat tokoh utama bernama Hideyoshi Tanaka. Ia merupakan seorang pemain fenomenal yang terpilih di tim Earth All-Star karena kecepatan manusia supernya. Ia dengan timnya lalu menantang tim-tim antargalaksi untuk memenangkan kejuaraan. 

Kendati begitu, Buzzer Beater tidak menuai kesuksesan sebesar Slam Dunk yang terdaftar sebagai salah satu buku komik (manga) dengan penjualan tersukses (sekitar 121 juta kopi).

 

Kuroko No Basket

Sang penulis, Tadatoshi Fujimaki memberikan sedikit sentuhan fantasi pada komik ini. Imajinasi sang pengarang dalam menciptakan tokoh utamanya, Kuroko Tetsuya, yang memiliki kemampuan unik jadi sebabnya.

Kehadiran Tetsuya yang sulit terdeteksi, sehingga ia mampu menjadi pemain keenam (sixthman) berjuluk manusia bayangan. Kuroko dulunya merupakan anggota keenam dari Generasi Keajaiban yang memenangkan kejuaraan SMP. Setelah lulus, generasi itu bubar dan berpencar ke sekolah-sekolah di Jepang.  

Ketika bergabung dengan tim SMA Seirin, Kuroko bertemu dengan Kagami Taiga yang kemudian menjadi pemain andalan mereka. Kuroko-Kagami pun menjadi duet andalan yang membawa Seirin melawan satu per satu pecahan Generasi Keajaiban yang kini menjadi anak-anak SMA yang tersebar di berbagai tim sekolah.

 

Harlem Beat

Toru Naruse, sang tokoh utama, bisa menularkan semangatnya kepada para pembaca. Sebab Naruse pada awalnya sama sekali tidak bisa bermain basket. Namun, ia punya bakat luar biasa berupa daya lompat yang mirip Air Jordan-nya Michael Jordan. Dari situ, ia pun mulai mengembangkan bakat basketnya di jalanan bersama Sawamura dan dua rekan lain yang tergabung dalam tim Scratch.

Dari jalanan, Naruse membawa bakat dan minat basketnya ke sekolah. Jadi, cerita komik ini tidak hanya berkisar di jalanan, melainkan juga di kompetisi antarsekolah. Lewat komik ini yuriko Nishiyama menggambarkan dengan baik kultur basket jalanan dan juga ketatnya turnamen antar sekolah.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY