Dua kali terjegal di partai final menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi SMAN 1 Banjarbaru. Pada musim ini ini skuad asuhan Hapsara Wicaksono ini terus mengasah kemampuannya agar lebih matang. Terlebih, delapan pemain kelas XII akan absen musim ini.
"Beberapa bulan lalu kami sempat ikut turnamen lokal. Kami bersyukur mendapatkan juara tiga. Apalagi dalam skuad tersebut tidak dilengkapi dengan kapten dan MVP Honda DBL musim 2019. Hal ini memunculkan harapan cerah di skuad kami," ujar coach Hapsara.
Ia bercerita, kekurangan timnya musim lalu ada di sektor pertahanan dan mental. Hal ini membuat timnya tidak konsisten dalam pertandingan. Sehingga hasil yang diperoleh pun kurang maksimal.
Oleh karenanya, mereka terus meningkatkan kemampuan pattern dalam bertahan. Mereka juga mengikuti turnamen lokal untuk mengasah mental. Coach Hapsara juga memoles kemampuan fisik dan fundamental timnya agar sesuai dengan core permainan SMAN 1 Banjarbaru.
_Adli_Hudzaifie1.JPG)
Saat ini coach Hapsari menganjurkan anak-anaknya berlatih di rumah. Selain fisik, menu latihan ball handling juga tidak boleh dilewatkan agar mereka tidak kaku saat memegang bola.
"Smansa punya ciri khas bermain run and gun. Selain itu, anak-anak digembleng untuk mempertajam kemampuan finishing, terutama akurasi shooting. Sehingga permainan mereka semakin variatif," tambahnya.
Beberapa program latihan pun sudah menunjukkan hasil positif. Anak asuhnya sudah lebih paham tentang game play dari permainan basket. Selain itu, kekuatan fisik seperti endurance dan strength juga meningkat secara bertahap.
Melalui kompetisi Honda DBL ini ia ingin pasukannya bisa mengubah kehidupannya jadi lebih baik dalam hal apa pun. Ia ingin anak didiknya menjadi semakin matang dan berkarakter. "Sehingga mereka bisa memiliki karier yang lebih baik," harapnya.(*)
Btw, kalau kalian lagi cari kebutuhan barang-barang olahraga, tapi gak bisa keluar rumah, belanja aja di DBL Store. Ada program program gratis ongkir #dirumahaja. Selengkapnya klik banner di bawah ini:
