ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

DBL ALUMNI : Dani Christian kini berkarir sebagai polisi dan ditugaskan di Papua. Dia ikut andil mengantarkan SMAN 1 Blitar merebut trofi juara pada Honda DBL East Java Series 2016. (Foto : Dokumen Pribadi)

Pada Honda DBL East Java Series 2016, SMAN 1 Blitar mengukir sejarah baru. Mereka berhasil meraih champion untuk kali pertamanya. Sekaligus menjadi wakil dari South Region yang pertama sukses mengangkat trofi Seri Jatim. Memutus dominasi sekolah-sekolah dari North Region yang selalu menjadi champion sejak musim 2009. 

Dibalik itu, ada sosok Dani Christian. Pemain yang berposisi guard ini menjadi fasilitator andalan timnya. Hal inilah yang membuat Smansa Blitar tak terbendung sejak melakoni perjuangan dari South Region di Malang, hingga laga puncak Seri Jatim di DBL Arena Surabaya. Torehan ini dipermanis dengan field goal per game yang menyentuh angka 57%.  

Dani yang kekinian sudah dilantik menjadi Polisi dan bertugas di Papua ini menuturkan bahwa basket memang erat dengan keluarganya. Bahkan, ia dan ketiga saudarinya, yaitu Vina Christiana, dan si kembar Erlina Christiana, dan Erlita Christiana juga pernah berpartisipasi di Honda DBL.

Vina sendiri tercatat sebagai partisipan Honda DBL musim 2014 dan 2015 juga dari SMAN 1 Blitar. 

Dari Kiri, Erlina, Vina, Dani, dan Erlita. Foto: instagram.com/vinachrs

Sedangkan Erlita Christiana dan Erlina Christiana  mengukir prestasi luar biasa pada tahun 2019 kemarin. Si kembar Erlita dan Erlina meraih gelar Junior DBL East Series 2018-2019 bersama SMPN 1 Blitar. Lalu, berlanjut meraih champion Honda DBL East Java Series 2019 bersama SMA Gloria 1 Surabaya.

"Basket menjadi salah satu pedoman hidupku. Soalnya dari basket aku belajar kalau hardwork dan sakit adalah hal yang baik dan bisa menjadi baik untuk di masa depan," Ujarnya.

Ia pun bercerita pada saat awal bermain basket dirinya sempat mengalami demam panggung. Bahkan, saking gugupnya, ia pernah memasukkan bola ke dalam ringnya sendiri di laga pertamanya bersama SMAN 1 Blitar.

Momen inilah yang membuat Dani berubah. Ia pun terus beraltih keras untuk meningkatkan kemampuannya dalam basket. Serta menyiapkan mental agar tidak mengalami demam panggung.

Dani (paling kanan) saat berlaga di final Honda DBL East Java Series 2016 (Foto: Dok. DBL Indonesia)

Berkat program yang diberikan Erwan Budi Santoso  serta kerja keras dan konsisten yang ia lakukan selama berlatih membuatnya menjadi salah satu pemain andalan SMAN 1 Blitar. Secara statistik di Honda DBL 2016, Dani memiliki minute play rata-rata selama tiga kuarter dalam satu pertandingan. Atau hampir selalu dimainkan di setiap pertandingan. 

Pasalnya, pada musim 2016, Honda DBL  masih menerapkan sistem pertandingan dimana pemain kuarter pertama tidak boleh dimainkan di kuarter kedua. Setelahnya, di kuarter ketiga barulah pemain kuarter satu dan dua boleh dimainkan secara bersamaan hingga akhir pertandingan.

"Waktu dulu masih SMA, sehari aja nggak megang bola basket rasanya kaya berdosa. Jadi saya punya bola basket sendiri dan latihan skill sendiri di rumah. Kadang juga latihan bareng sodara juga selama di rumah," tambhanya.

Setelah lulus, Dani pun mendaftarkan diri untuk menjadi Polisi. Ia yang merasa penasaran ini berusaha keras untuk bisa lolos di setiap fasenya. Bahkan, dari kerja kerasnya ia berhasil berada di urutan 17 dari ratusan peserta yang lolos di rekap hasil tes kepolisian di lingkup Jawa Timur.

Baginya, basket bukan hanya sekedar olahraga. Melainkan membentuk karakter seseorang di kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh nyata yang ia rasakan adalah kebiasaan dalam memutuskan sebuah keputusan dengan cepat. Tak hanya itu, kebiasaan teamwork dan kerja keras juga menjadi hal yang terus ia terapkan hingga sekarang.

"Kalau di tim, basket mengajarkan tentang keseimbangan. Kita berusaha menutupi kelemahan sebuah tim serta saat ada yang memiliki kelebihan harus berusaha menurunkan egonya supaya terjadi keseimbangan. Mungkin ini salah satu hal yang bisa menjawab kenapa saya yang 'minoritas' ini bisa masuk kepolisian dengan mudah," tambahnya. 

Ia pun berpesan buat para Alumni DBL yang ingin mendaftarkan diri menjadi Polisi untuk tidak hanya melatih fisik dan mental. Namun memperkaya informasi karena yang pintar  akan unggul dibandingkan hanya mengandalkan fisik.

"Untuk semua yang ingin jadi polisi ada 3 faktor yang perlu di ingat yang aku kutip dari pembinaku. Yaitu kenali dirimu, kenali lawanmu, dan kenali lingkunganmu maka semua masalah akan teratasi. Masalah fisik dan mental itu bisa dilatih menyesuaikan kondisi masing masing," tutup Dani. (*)

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY