ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

GESIT: Lida Nur Azizah (kiri) saat membela tim basket SMAN 2 Banjarmasin pada Honda DBL South Kalimantan Series musim kemarin. (Source: DBL Indonesia)

Lida Nur Azizah adalah salah satu pilar tim basket putri SMAN 2 Banjarmasin. Saat sukses mempertahankan gelar champion Honda DBL South Kalimantan Series musim kemarin. Student athlete yang baru saja menginjak usia 17 tahun ini juga terpilih menjadi First Team dan melangkah ke Honda DBL Camp 2019 kemarin.

Catatan statistiknya pada musim kemarin cukup menonjol. Ia turut menyumbangkan total 41 poin, 20 rebounds, enam assists, dan enam steals. Bahkan di partai final melawan SMAN 1 Banjarbaru, ia mencetak 16 dari total 46 poin yang dihasilkan timnya. Menjadikannya top scorer di partai tersebut.

Namun siapa sangka dibalik kegemilangannya, Lida awalnya merupakan pemain futsal. Bahkan sempat minder saat pertama kali bermain basket. "Aku baru bermain basket waktu SMP. Soalnya, di SMPku tidak ada tim futsal. Bahkan waktu awal latihan basket, kalau lihat bola rasanya kaya mau nendang aja," ujar Lida.

Ia lantas bercerita bahwa saat SD, ayahnya yang merupakan mantan pemain bola membuatkan sebuah tim futsal yang berisikan tetangga-tetangganya. Ia dan teman-temannya pun langsung dilatih oleh ayahnya. Baik fisik maupun dasar dalam bermain bola.

Hal inilah yang membuatnya mendapatkan perhatian khusus oleh pelatih basketnya saat SMP. Ia melihat bahwa Lida punya teknik berlari dan fisik yang bagus. Sehingga, ia langsung diberikan drill fundamental basket agar makin matang.

"Pelatihku bilang kalau punya speed dan agility yang bagus di usia SMP. Waktu tau latar belakangku pemain futsal, pelatih basketku sempat ketawa," kenangnya.

Lida yang baru mengenal basket pun melakukan beberapa latihan fundamental dengan sangat serius. Pasalnya, ia sempat minder dan merasa tertinggal karena waktu SMP teman-temannya punya postur yang lebih tinggi. Bahkan sempat ada yang meremehkan Lida karena posturnya yang mungil.

Namun, hal ini justru menjadi semangat tersendiri bagi lida. Dari yang awalnya masih rookie, ia pun menjelma jadi pemain utama di timnya di SMPN 3 Banjarmasin.

Puncaknya saat SMA, dibawah tangan dingin Coach Moses, ia dipoles menjadi guard yang kreatif. Bahkan di tahun pertamanya bermain di Honda DBL, Lida bisa menembus Honda DBL Camp.

"Semuanya berkat support dari teman-teman dan keluarga. Jadinya aku bisa seperti sekarang. Insya Allah, targetku untuk musim 2020 nanti bisa jadi MVP," tutup Lida. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY