ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

SOLO - Musim anyar Honda DBL Central Java Series-South Region 2019 akan segera bergulir. Sejumlah tim telah melakukan persiapan optimal. Tak terkecuali tim-tim yang berstatus debutan. Mereka tak ingin sekedar meramaikan kompetisi, tapi ingin langsung mencatatkan prestasi. Termasuk SMA Pradita Dirgantara yang berasal dari Boyolali ini.

Musim ini merupakan tahun pertama mereka berpartisipasi. Smapda—julukan SMA Pradita Dirgantara Boyolali—tak gentar berhadapan dengan nama-nama yang lebih dulu malang melintang di perhelatan Honda DBL Central Java Series-South Region 2019. Smapda akan memandang setiap lawan adalah musuh berat. Maka, wajib hukumnya bagi mereka untuk tampil all-out. Menang atau kalah urusan belakangan.

Kendati tercatat sebagai tim baru, Smapda ditangani oleh dua pelatih yang karirnya moncer. Monica Dyah Indrawati yang berstatus headcoach misalnya. Ia memiliki pengalaman bekerja sebagai basketball operation (BO) di Honda DBL Central Java Series. Sedangkan Mikhael Bagus, assisten coach, pernah membawa tim lamana, SMA Padmawijaya Klaten hingga ke babak final party dua tahun berturut-turut di tahun 2010 & 2011. Selain itu, Mikhael juga sempat tercatat sebagai peserta DBL Camp di tahun 2018.

“Smapda ini meskipun tim baru, kualitas pemain kami cukup mumpuni. Saya di sini seolah menantang diri saya sendiri untuk menangani tim ini,” ujar Mikhael Bagus, coach Smapda. Demi menggeber anak didiknya, ia pun merancang sejumlah pertandingan persahabatan untuk menguji sekaligus mengamati permainan anak didiknya.

Pradita mengaku bahwa anak-anaknya telah rutin menambah porsi latihan mereka sejak awal Juli kemarin. Dalam satu minggu, ia menjadwalkan minimal 5 kali latihan. Materi latihan mereka pun beragam. Mulai urusan ofense, defense, hingga taktik jitu untuk melumpuhkan lawan.

“Dilihat dari hasil latihan, saya senang karena anak-anak ini terus ada peningkatan,” imbuh Pradita.

Tak muluk-muluk, tahun ini Smapda tak memasang target apa-apa. Kemenangan bagi mereka adalah sebuah bonus, dan kekalahan akan dijadikan materi evaluasi untuk menyambut tahun depan. Serta dukungan dari Unclos (United Class of Sampda) kian mempertebal semangat tim putra dan putri untuk terus berjuang hingga titik darah penghabisan.

Di pertandingan perlaga nanti, mereka langsung akan berhadapan dengan lawan berat. Yakni, SMA Kalam Kudus Sukoharjo. Setelah satu windu puasa gelar, SMA Kalam Kudus tentu menjadikan kemenangan sebagai harga mati. Bukannya gentar, justru Smapda tak sabar untuk menanti pertandingan itu tiba. “Meski debutan, kami siap merebut gelar juara,” tukas kapten Smapda, Lugas Satuhu Winasik.

Well, akankah Smapda tampil menjadi kuda hitam di tahun pertamanya?

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY