ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Tim putri SMAN 1 Unggulan Muara Enim menahbiskan diri sebagai juara DBL 2021 South Sumatera Series usai menundukkan SMAN 11 Palembang di partai final dengan skor 57-32, Selasa (9/3) lalu. Kesuksesan ini, membawa mereka menggondol trofi DBL seri Sumatera Seatan (Sumsel) untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sayangnya, satu target untuk mengawinkan gelar DBL urung terjadi. Pasalnya, langkah tim putra mereka harus terhenti di fase semifinal, dari SMAN 1 Palembang. Namun bisa lolos sampai ke semifinal itu juga prestasi terbaik sekolah ini di sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di DBL.

Nah ternyata di balik kesuksesan skuad Tembesu (julukan SMAN 1 Unggulan Muara Enim) musim ini ternyata ada banyak rahasia loh guys

Persiapan secara latihan, baik fundamental maupun fisik tentunya sudah lumrah dilakukan setiap tim. Tapi, ada satu persiapan yang menarik dari skuad Tembesu. Pelatih kepala mereka, Rahmad Putra mengatur setiap asupan nutrisi dari para pemainnya.  

Dari sebelum kompetisi sampai selesai kompetisi. "Sekitar H-7 sebelum kompetisi mulai saya perketat asupan mereka," tandas coach Rahmad.

Mungkin ini terlihat berlebihan. Karena level mereka 'cuma" di kompetisi pelajar SMA. Tapi, bagi coach Rahmad, ini merupakan cara menunjukkan keseriusan tim untuk mengikuti kompetisi. "Saya nggak ngebedain, kalau mau jadi profesional student athlete memang harus disiplin," timpalnya.

Soal asupan gizi ini benar-benar diatur. Skuad Tembesu sampai menuliskan menu makanan di papan tulis, termasuk ketika mereka datang ke mess di kota Palembang sewaktu berlaga di DBL seri Sumatera Selatan (Sumsel) lalu. Olahan menu makanannya memang pasti berbeda. Namun, yang pasti menu makanan mereka harus high protein. Salah satunya adalah menu daging.

Papan tulis berisi jadwal para pemain SMAN 1 Unggulan Muara Enim yang dipasang di depan salah satu kamar di mes Kwarda Pramuka Sumsel.

Coach Rahmad juga mewajibkan anak didiknya ini mengonsumsi multivitamin. Selama kompetisi berlangsung, apalagi seperti DBL yang waktunya cukup panjang, mereka dilarang mengonsumi makanan pedas, mengandung penyedap rasa, dan juga yang mengandung banyak gula.

"Anak-anak maksimal banget makan H-4 jam sebelum tanding. Mereka juga boleh nyemil, tapi yang mudah dicerna, kayak pisang atau roti maksimal 2 jam sebelum tanding," terangnya.

Selain soal disiplin, pelatih berusia 25 tahun itu juga menerangkan kalau asupan makanan ini juga berpengaruh ke performa anak-anak Muara Enim ini.

"Sayangi diri dulu, kalau nggak nanti nggak bakal maksimal di lapangan," cetusnya. Ia juga pasti mengetahui jika pemainnya ada yang cheating selama program berlangsung.

"Pas pagi kita pasti ada latihan, kalau mereka nggak ikutin pola yang saya kasih, ya kelihatan. Kayak pasti mual pas abis latihan, denyut nadi juga saya cek, jadi ketahuan kalau kurang tidur," timpalnya.

Tapi, meskipun begitu coach Rahmad juga mengapresiasi para pemainnya setelah kompetisi usai. Terlepas dari hasil akhir, bisa jadi juara ataupun tidak.

"Selesai kompetisi saya bebasin deh, tapi saya bilang harus tahu batasan jangan berlebihan juga," timpalnya.

Para pemain mengakui bagaimana ketatnya coach Rahmad mengatur nutrisi mereka. "Wah berat banget. Gak boleh makan snack yang mengandung banyak penyedap rasa. Minum es pun gak boleh," kata Eka Defi Ananda.

"Setelah nanti pertandingan final, aku pengen banget makan bakso. Selama ini bakso soalnya termasuk yang dilarang," ujar Zahra Nabilla Putri saat ditemui DBL.id sesi foto menggunakan jersey final.(*)

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY