ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Source: Harvard Medical School

Apa kalian pernah merasa cemas dan bersalah sesudah makan? Jika pernah, kalian harus hati-hati loh. Memang, sebagai seorang atlet, kalian semua mesti perhatikan asupan, agar performa di lapangan tetap terjaga. Tapi, bukan berarti kecemasan timbul sehabis makan bisa ‘dimaklumi’.

Dikutip dari Stack.com hal itu terjadi karena kamu terlalu banyak memikirkan makanan yang perlu dimakan atau nggak boleh dikonsumsi. Atau bisa juga karena kamu merasa ‘berdosa’ telah makan berlebihan ketika sedang menjalani diet.

Dalam tulisannya, Nancy Clark, seorang ahli gizi dan juga penasihat atlet di wilayah Boston, Amerika Serikat menyebutkan coba mulailah dengan bisa mengatur diri agar makanan tidak ‘menguasai’ kamu secara penuh. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir jika makanan masuk dalam tubuh kamu.

Nancy mencontohkan seperti ketika di dalam sebuah pesta, yang mana banyak sekali makanan yang tersedia. Sangat wajar ketika berada di sebuah pesta ada rasa penasaran untuk mencicipi semua makanan. Maka cobalah makanan tersebut.

Nantinya jika sudah dicoba, maka relakan makanan yang sudah dikonsumsi masuk dalam tubuh. Dengan begitu, kamu tidak akan lagi dikuasai oleh rasa penasaran dengan makanan tersebut. Lebih lanjut, Nancy juga menjelaskan, buang rasa cemas ketika sedang bercermin.

Sebab, sebenarnya rasa cemas mengenai makanan ini akan nampak pada saat kamu sedang bercermin. Dimana secara tiba-tiba kamu mengeluhkan bentuk tubuh kamu yang overweight setelah makan. Nancy menuliskan coba berhenti berbicara negatif pada tubuh ketika bercermin.

Alih-alih mengkritik diri sendiri, Nancy menyebutkan untuk lebih banyak bersyukur bahwa tubuh kita sehat. Bersyukurlah bahwa anggota badan kita lengkap. Memiliki dua kaki yang kuat, memiliki dua tangan yang membantu produktivitas kita semua.

Dan yang terakhir, Nancy menuliskan bahwa kecemasan urung terjadi ketika kamu bisa menerapkan mindful eating dengan baik. Yang berbahaya jika makan tidak terkendali. Untuk itu, Nancy menjelaskan cobalah dengan menjadwalkan makan dan juga waktu nyemil.

“Beri diri sendiri izin untuk sarapan dan makan siang yang cukup, sehingga anda benar-benar merasa kenyang,” tulis Nancy. Selain itu hormati rasa lapar. Kelaparan adalah permintaan fisiologis untuk bahan bakar.

Kelaparan bukan berarti membuat kamu jadi makin gemuk. Sebaliknya, rasa lapar adalah cara tubuh mengatakan bahwa telah membakar apa yang dikonsumsi sebelumnya.

Sehingga sekarang ini membutuhkan lebih banyak bahan bakar. “Ya, makanan adalah bahan bakar, bukan musuh yang menggemukkan. Hormati lapar,” tulis Nancy dalam artikelnya.

Jadi, coba pahami kebutuhan akan makanan ini dalam tubuh. Jangan hanya prioritaskan keinginan. Sederhananya, yang kalian ingin, belum tentu kalian butuh. Agar rasa cemas ketika makan yang kalian butuh, tidak membuat kalian cemas nantinya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY