ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Tim putra SMA Methodist Banda Aceh kembali memperlihatkan keperkasaannya. Kendati tidak menang mudah atas SMAN 1 Banda Aceh di laga Fantastic Four, siang tadi, nyatanya Methodist sukses memastikan tiket final Honda DBL Aceh Series ketujuhnya, usai meredam perlawanan SMAN 1 dengan skor tipis 61-58.

Putra Methodist ini memang langganan mengisi satu slot final. Sebelumnya, mereka telah menembus final empat kali beruntun (2016, 2017, 2018 dan 2019) ditambah dua final pada tahun 2012 dan 2013. Di tahun ini mereka pun kembali ke final. Artinya sudah lima kali beruntun mereka merasakan final Honda DBL seri Aceh.

Namun, meski sudah langganan jadi tim finalis, ternyata tim polesan Daniel Afandi itu tetap merasa dag-dig-dug kala bersua Smansa Aceh (julukan SMAN 1). Pertandingan semifinal kemarin siang itu memang berjalan ketat. Margin poin keunggulan kedua tim ini tidak pernah sampai lebih dari 10 poin.

Smansa Aceh yang datang sebagai juara bertahan, tidak membiarkan lawannya di final Honda DBL Aceh Series 2019 itu menang mudah. Sempat tertinggal 13-10 di kuarter pertama, Ahmad Haris dkk terlihat ngotot memasuki kuarter kedua. Bahkan, mereka sempat unggul sampai 10 detik terakhir babak kedua. Hanya saja James Benedict Tarigan, penggawa Methodist sukses menyamakan kedudukan jadi 24-24.

Momentum Methodist keluar dari jeratan Smansa terjadi usai jeda paruh kedua. Diof Tsunami dkk berhasil menceploskan 17 poin, unggul 7 angka dari Smansa yang mencetak 10 poin di babak ketiga ini. Beranjak ke kuarter keempat, Methodist hampir kehilangan arah. Keunggulan mereka makin dipangkas oleh anak-anak Smansa Aceh.

Hanya saja usaha yang dilakukan anak didik Muhammad Yudi itu belum bisa mengembalikan ketertinggalan. Dua pemain Methodist sendiri, Vince Carter dan Michael Halim menjadi mesin poin bagi Methodist. Keduanya mencetak masing-masing 18 poin dan 15 poin pada laga kemarin.

Kemenangan Methodist ini juga dirasa lengkap. Sebab, selain mereka sukses mengamankan final ketujuh, mereka juga berhasil menebus kekalahan di final dua tahun silam dari Smansa Aceh. Coach Daniel sendiri mengakui, Smansa memang bukan lawan mudah. “Sejak awal saya prediksi, mereka lawan terberat kami,” cetusnya usai laga.

Namun, hasil positif ini juga bukan berarti menjadikan Diof Tsunami dan kolega merasa di atas angin. “Jangan cepat puas dulu, tetap fokus, masih ada satu pertandingan penentu di final nanti,” tegas coach Daniel. Partai final sendiri akan digelar pada besok. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY