BOGOR - Tim putri SMAN 1 Bogor (Smansa) dan SMAN 6 Depok (Hexa) akan bertemu di fantastic four seri Bogor musim ini di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Rabu (28/8). Musim lalu, kedua tim sama-sama masuk ke babak fantastic four. Tapi langkah mereka terhenti. Keduanya gagal menggapai tiket big four North-West
Nah, kesempatan kembali berlaga di fantastic four musim ini tentu tak disia-siakan kedua tim. Keduanya pasti bakal habis-habisan untuk memenuhi ambisi melampaui capaian di musim lalu, lolos ke big four North-West.
Jelang fantastic four, kedua tim punya fokus yang sama dalam meningkatkan performa. Pelatih SMAN 1 Bogor, Andri Malay berupaya meningkatkan kualitas penyelesaian akhir anak-anak asuhannya yang dianggap tampil di bawah perform pada laga terakhir kontra SMAN 1 Ciawi.
Tak hanya itu, SMAN 1 Bogor yang sejauh ini banyak bertumpu pada Rani Rizqika dan Regina Angelique, juga fokus untuk meningkatkan akurasi dari pemain lainnya. Terutama dari para pemain bench.
“Kondisi tim saat ini kondusif. Beberapa persoalan sedang saya selesaikan. Pertama, saya fokus membenahi akurasi penyelesaian akhir dan kedua saya coba tingkatkan kekuatan pemain-pemain bench kita,” ujar Andri.
Di pihak lawan yakni SMAN 6 Depok juga punya masalah dalam penyelesaian akhir. Menyiasati itu, coach Reffvin Nuardy coba memberikan porsi latihan khusus untuk meningkatkan akurasi bola dari anak-anak asuhannya.
“Saat ini kami fokus melakukan repetisi strategi. Sebabnya dengan repetisi bisa meningkatkan akurasi para pemain,” ujar Reffvin.
Reffvin mengatakan soal faktor psikologis, anak-anak SMAN 6 Depok sudah siap. Apalagi tim ini sudah berpengalaman bertanding di kompetisi lain, yang waktunya bersamaan dengan gelaran Honda DBL Seri Bogor musim ini.
“Saat awal DBL, saya merasa psikologis anak-anak di tim ini sangat kurang. Maka dari itu saya coba ikut turnamen lainnya di Depok pada minggu lalu agar anak-anak siap secara psikologis di DBL,” ujar Reffvin.
