ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Pesta kecil. Setelah berhasil memenangkan pertempuran laut Surabaya. Kapal perang Sinlui (SMA St. Louis 1 Surabaya) menepi ke anjungan untuk merayakan pesta di pesisir pantai.

Mereka sudah mengumpulkan bahan-bahan untuk berpesta. Makanan, minuman, serta hiburan telah disiapkan.

Senyum dan tawa ada di mana-mana. Rayakan. Tak berselang lama mereka menuju hutan banat di pegunungan.

Selama perjalanan beberapa pasukan Sinlui tetap terjaga. Alasannya sederhana. Masih ada pesta besar yang harus dirayakan lebih meriah.

Menjaga keseimbangan antara hal-hal baik. Baik yang panjang maupun yang pendek.

Selama perjalanan, prajurit andalan Sinlui, Cliffton Wijaya, begitu tenang dalam melangkah menuju  pegunungan.

Sepanjang perjalanan ia terus mengasah tombaknya. Agar tetap tajam dan selalu siap ketika ada serangan.

Pada pertempuran di laut Surabaya, sebanyak 12 poin plus 16 rebound berhasil ia bawa pulang ke pesisir.

Baca juga: Karam di Lautan, Kesatria Gloria Siap Bertempur di Jenggala

Dari kejahuan kesatria Gloria mulai mengintai. Kabarnya pertempuran besar bakal pecah di wilayah perbukitan (Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2023 East Java Championship Series).

Sabtu, 2 September 2023 menjadi hari sakral sekaligus penentu besar siapa pemilik singgasana. Tutur peramal ketika ditemui di persimpangan jalan. 

Peracik strategi (Ivan Widianto, pelatih dari Sinlui) telah menyiapkan segudang kemungkinan terbaik untuk mempertahankan legasi.

Penempak jitu mereka (Justin Patrick) begitu tenang dan sangat menikmati perjalanan menuju pegunungan.

Kepalanya tegak. Selama perjalanan ia mengoleksi 31 poin plus 13 asis pada dua pertempuran (laga Championship Series).

Tiap wilayah berhasil mereka kuasai. Dataran rendah wilayah barat Jawa Timur (SMAN 2 Madiun) berhasil diakuisisi. Ladang dan pemilik tuan tanah (SMAN 1 Blitar) dipaksa tunduk oleh bala pasukan Sinlui.

Baca juga: Kilas Balik: Mampukah Sinlui Raih Gelar ke-5 Berturut-turut?

Sembari menuju pegunungan, mereka juga mengambil bahan pangan dan juga persenjataan. Pasukan Sinlui paham betul ada musuh yang bakal mengintai setiap saat.

Menuju pegunungan adalah jawaban tersebut. Sembari menjaga teritori mereka. Sesekali burung hantu (Sinluiers, suporter SMA St. Louis 1 Surabaya) menemani langkah kaki mereka. 

Membuat pasukan Sinlui tetap terjaga. Bahwa ada legasi yang harus dijaga. Tak jarang burung hantu yang memberi arah.

Menuju markas tempat di mana semestinya mereka berada. singgasana kerajaan. 

Ada doa bapa pastor yang terselip pada setiap langkah pasukan Sinlui. Doa yang selalu menemani sejak 2011 silam. Doa yang dipanjat selalu yang baik. Baik yang panjang maupun yang pendek.

Selain perbekalan perang, mereka juga sudah siap dengan kemungkinan terburuk. Mengandalkan dewi fortuna untuk mempertahankan takhta. Dan merayakan pesta.

Pesta besar nan khidmat. Bisakah mereka menjaga singgasana?

Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap). 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY