JAKARTA - Honda DBL DKI Jakarta Championship Series 2019 semakin dekat. Setelah didapatkan masing-masing perwakilan dari empat region Ibu Kota, drawing penentuan grup pun dilakukan delapan tim dari sektor putra terbagi menjadi dua, grup A dan B. Masing-masing grup terdiri dari dua juara dan dua runner-up dari empat region.
Salah satu tim yang menjadi momok menakutkan di gelaran Championship series, SMA Bukit Sion masuk dalam jajaran Grup A yang terdiri dari SMA Bukit Sion, SMA Cita Buana, SMAN 39 Jakarta, dan SMA Kolese Kanisius. Buksi (julukan SMA Bukit Sion), Juara dari West Region akan menghadapi Cibun (julukan SMA Cita Buana) Runner-Up dari Jakarta Selatan. Berikut empat hal yang perlu diperhatikan dari Buksi di gelaran Championship Series musim ini.
Road To Championship Series
Selama perjalanannya di seri Jakarta Barat, SMA Bukit Sion telah melakoni empat pertandingannya. Mereka melibas lawannya pada penyisihan seri Jakbar. Adapun lawannya pertam mereka adalah SMAK 1 Penabur. Buksi berhasil mengalahkannya dengan skor 54-20. Rafael Pasha dkk juga menghentikan laju SMA Kalam Kudus 2, dengan skor 53-5. Lalu rival mereka di musim lalu SMAN 2 Jakarta, juga dikalahkan dengan skor 69-12. Selanjutnya Buksi menutup kemenangan atas SMA Dian Harapan pada Final Party West Region dengan skor 101-35.
Bukan tanpa alasan, Buksi (julukan SMA Bukit Sion) menjadi salah satu tim menakutkan di Championship Series, karena performa tim asuhan Jap Ricky Lesmana itu sangat moncer. Empat laga yang telah dilakoni Buksi pada seri Jakarta Barat musim ini mereka dapat menorehkan 277 poin dan menjadi Juara Bertan di West Region.
Statistik Key Player
Meski dua belas rooster Buksi cenderung memiliki kemampuan rata, mereka dapat bermain imbang dalam lapangan. Adapun tiga pemain mereka yang banyak mencuri perhatian dengan aksi di lapangan adalah forward, Nicholas Davin, yang memiliki minute per game 18 menit 53 detik berasil menyumbangkan 47 angka, 13 total rebound, 4 kali assist dan 7 steal.
Lalu rookie andalan mereka, Aaron Nathanael, dengan 20 menit 34 detik minute per gamenya berhasil menorehkan 48 poin, 17 total rebound, 6 kali assist dan 6 kali steals. Buksi juga punya pemain yang berperan banyak dalam menyelamatkan ring dari kebobolan dengan rebound-nya, yaitu salah satu big man mereka, Rafael Pasha, dengan tinggi 189 cm. Pasha berhasil mendapatkan 24 total rebound, 2 kali block dan 7 assist.
Kekuatan Tim
Tim asal Kebon Jeruk yang tak pernah absen mengikuti gelaran Honda DBL sejak 2013 ini, banyak menorehkan sejarah positif. 3 kali juara dan 2 kali juara regional berhasil mereka kantongi. Tak hanya sejarahnya, performa tim asuhan Jap Ricky Lesmana menjadi hal sangat diwaspadai tim lain.
Musim ini mereka dapat menorehkan 277 angka dengan field goals mencapai 45,4 persen per game. 32,1 persen poin milik Buksi berasal dari tembakan three point yang dilayangkan para roosternya. Tak hanya itu, kejituan tembakan anak-anak Buksi juga dapat dilihat dari 54 persen keberhasilan freethrow yang mereka dapatkan. Angka-angka tersebut tentu didapatkan berkat kemampuan pemain Buksi yang merata.
“Kami punya pemain dengan kemampuan rata, dan bisa bermain secara tim. Itu yang membuat Buksi kuat,” ungkap coach Buksi, Jap Ricky Lesmana.
Evaluasi Tim
Meski dapat tampil moncer di musim ini, Jap Ricky Lesmana tetap menyampaikan anak asuhannya masih memiliki banyak hal yang perlu diperbaiki. Penampilan sebelumnya di West Region, terutama dari segi defense perlu dijadikan evaluasi untuk menghadapi Championship Series.
“Defense dan fastbreak kami masih perlu diperbaiki. Saya dan tim sedang fokus melatih defense. Setiap hari kami latihan karena lawan di Championship sudah pasti kuat-kuat. Satu minggu kemarin kami latihan offense, minggu ini kami sudah masuk defense,” jelasnya.
