Ada yang unik di barisan skuad SMA Permai Jakarta pada gelaran Honda DBL with Kopi Good Day 2025 North Jakarta.
Saat melakoni laga Fantastic Four kontra SMA Bina Bangsa School Pantai Indah Kapuk, perhatian penonton bukan hanya tertuju pertandingan, namun juga kehadiran tiga bersaudara dari “Keluarga Sanjaya” di lapangan.
Memang, srikandi Permai gagal melaju ke babak final usai mengantongi kekalahan dengan skor akhir 51-30 atas SMA Bina Bangsa School Pantai Indah Kapuk.
Namun, fenomena tiga bersaudara ini Joey Sanjaya, Jaimee Sanjaya, dan Joyce Sanjaya dalam satu tim ini jarang terjadi.
Buat si kembar Jaimee dan Joyce, kecintaan pada basket dimulai sekitar dua tahun lalu. Tidak lain dan tidak bukan, karena kakak tercinta (Joey Sanjaya).
“Gara-gara Cece ikut (basket), jadi kita kayak pengen coba juga,” kata Jaimee saat ditemui setelah pertandingan.
Sejak duduk di bangku SMP, Jaimee dan Joyce juga menempuh pendidikan di sekolah yang sama dengan sang kakak, SMP Permai Jakarta. Kemudian sama-sama lanjut ke SMA Permai Jakarta.
Selain faktor keseruan, ada alasan praktis juga kenapa mereka selalu bersama. “Sebenernya kita gak ada yang anterin gitu, jadi harus bareng bertiga,” lanjutnya sambil tertawa.
Dari kiri: Jaimee Sanjaya, Joey Sanjaya (kakak), dan Joyce Sanjaya usai membela SMA Permai Jakarta di DBL North Jakarta 2025
Meski awalnya sekadar coba-coba, ternyata basket berhasil membuat Jaimee dan Joyce jatuh hati.. “Kalau aku suka aja, karena kalau lagi main basket tuh kayak kelihatan keren gitu,” ujar Joyce. S
edangkan Jaimee mengaku terinspirasi dari media sosial. “Awalnya scroll-scroll TikTok terus kayak, eh keren nih kayaknya, terus abis itu ikut-ikutan. Dan ternyata sampai suka basket beneran.”
Di luar basket, mereka sejatinya punya minat yang berbeda. Jaimee pernah aktif di dunia dance, sementara Joyce lebih suka olahraga badminton atau musik.
Meski kompak saat di lapangan, tapi kalau soal hubungan kakak-adik kembar, ada satu hal yang nggak bisa mereka hindari, yakni cekcok.
“Kalau itu sudah pasti lah,” kata Joyce. “Belakangan ini sih sering ya (bertengkat), gara-gara kayak kena pressure gitu buat DBL jadi kayak agak gak stabil emosi satu sama lain.”
Baca Juga: Pengorbanan Jennifer Lowira Buahkan Tiket Final Perdana untuk BBS PIK
Walau begitu, semua pertengkaran di lapangan rupanya tidak pernah mereka bawa sampai rumah. “Kalau (kita) berantem tuh, setelah berapa detik juga baikan lagi,” kata Joyce.
Jaimee pun menambahkan bahwa dirinya setuju akan hal itu. “Bener, kayak nggak bisa lama-lama aja gitu. Kadang pengen ngediemin dia satu minggu, tapi eh nggak bisa,” sambungnya.
Uniknya, keduanya sama-sama gengsi untuk minta maaf, tapi ujung-ujungnya malah ngobrol lagi. “Tiba-tiba ngobrol karena kayak ada aja topiknya,” tutup Joyce.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.
Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)