ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Pose Exel Alfriany Petrus Pratasik, saat namanya dipanggil sebagai starting five SMA 1 PSKD Jakarta di laga semifinal DBL Central Jakarta 2025, pada 8 September 2025

Play for Papa Exel. Tulisan itu terpampang jelas di sepatu para pemain SMA 1 PSKD Jakarta saat turun ke laga Fantastic Four Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Central Jakarta. Bukan sekadar coretan, tapi sebuah pesan penuh makna yang mereka bawa ke pertandingan.

Pertandingan semifinal melawan SMA 3 Penabur Jakarta itu akhirnya dimenangkan oleh PSKD 1 -sebutan SMA 1 PSKD Jakarta- dengan skor 65-39, Senin, 8 September 2025.

Hasil tersebut bukan hanya mengantarkan mereka kembali ke partai final pasca penantian panjang, tapi juga menjadi bentuk penghormatan untuk sosok yang sangat berarti bagi salah satu pemain mereka, Exel Alfriany Petrus Pratasik.

Dua minggu sebelumnya, tepatnya 26 Agustus 2025, papa Exel berpulang karena sakit jantung dan ginjal. Kepergiannya begitu mendadak. Bagi Exel, kesedihan itu semakin berat karena ia tak berada di sisinya pada momen-momen terakhir. 

Namun, di balik rasa kehilangan itu, dukungan luar biasa datang dari rekan setim, pelatih, hingga teman-teman sekolahnya. 

Mereka bersama-sama sepakat mempersembahkan pertandingan semifinal tersebut dengan satu pesan: Play for Papa Exel.

“Inisiatif itu bukan dari aku, tapi dari teman-teman. Mereka kompak tulis itu sepatu masing-masing, karena sebenarnya mereka juga dekat banget sama papa,” ungkap Exel, ditemui usai laga.

Baca Juga: Tentang Ambisi, Regenerasi, dan Target Besar Srikandi PSKD 1

Sepatu SMA 1 PSKD Jakarta
Detail sepatu salah satu pemain SMA 1 PSKD Jakarta saat melantai di semifinal DBL Central Jakarta 2025

Memang, papa Exel bukan hanya ayah bagi putranya sendiri. Ia juga kerap menyempatkan hadir di lapangan, mendukung tim, bahkan rela mengantar teman-teman Exel pulang setelah latihan atau pertandingan. 

Sosoknya dikenal ramah, perhatian, dan selalu ada untuk anak-anak PSKD 1. Tidak heran, ketika kabar duka itu datang, hampir satu sekolah ikut berduka.

“Waktu papa meninggal, teman-teman nggak pernah absen. Dari rumah sakit sampai ke rumah duka, dari hari pertama sampai hari ketiga, mereka selalu datang. Bahkan waktu pemakaman, mereka ikut semua. Itu sih yang bikin aku kuat,” kata Exel.

Baca Juga: Selamat! Inilah Best Five Azarine DBL Dance Competition 2025 Central Jakarta

Meskipun tak lagi bisa melihat langsung dari tribun, semangat papa Exel seakan tetap hadir di setiap langkahnya. Sang ayah memang dikenal gengsi dalam menunjukkan kasih sayang. Namun dari cerita saudara-saudaranya, Exel baru tahu betapa bangganya sang papa. 

“Ternyata papa sering share video aku tanding ke keluarga besar. Aku kira itu inisiatif mereka nonton, ternyata papa yang kasih tahu, papa yang ajakin mereka. Aku baru tahu kalau dia tuh bangga banget sebenarnya sama aku,” ucap Exel, haru.

Keluarga Exel
Formasi lengkap keluarga Exel saat menyaksikan dirinya bertanding di DBL North & Central Jakarta musim lalu, dari kanan ada Ibunda Exel, Exel, Ayahanda Exel, dan Kakak Exel

Kemenangan atas SMA 3 Penabur bukan hanya hasil kerja keras tim, tapi juga momentum yang penuh sarat emosi. My Love William Zefanya Kanikir tampil gemilang dengan 22 poin, namun kemenangan itu punya arti lebih besar. 

Bagi PSKD 1, hasil ini menjawab kerinduan panjang mereka akan partai final, bahkan gelar juara. Sejak terakhir kali berjaya pada 2011, ketika mereka jadi sekolah pertama yang kawin gelar DBL Jakarta di musim debut.

Kini, kesempatan itu datang lagi. Mereka bukan hanya bermain untuk mengejar trofi, tapi juga untuk mempersembahkan perjalanan musim ini sebagai penghormatan terakhir kepada papa Exel.

“Kalau papa masih ada, papa pasti nonton. Karena papa kemarin janji, walau harus pakai kursi roda sekalipun, papa pasti nonton aku main di DBL. Apalagi ini tahun terakhirku kan. Tapi ternyata papa sudah lebih dulu dipanggil sama Tuhan,” cerita Exel.

PSKD 1 pun melangkah ke final dengan motivasi ganda. Ingin mengulang sejarah dan membuktikan bahwa basket bagi mereka bukan sekadar permainan. Lebih dari itu.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026. 

Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

  RELATED ARTICLES
Comments (4)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY