ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Keandra Raffyazka Pasla saat membela SMA Jubilee Jakarta di partai Final DBL Jakarta 2025 di Indonesia Arena

Final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta menjadi malam penuh cerita untuk SMA Jubilee Jakarta. 

Di satu sisi, skuad putri mereka memecahkan kutukan tiga musim dan akhirnya menggenggam trofi pertama di Indonesia Arena. 

Namun di sisi lainnya, skuad putra harus menelan pil pahit. Jubilee takluk dari sang juara musim lalu, SMA Bukit Sion Jakarta, dengan skor 60-52. Mimpi untuk mengawinkan gelar pun pupus begitu saja.

Bagi sang kapten, Keandra Raffyazka Pasla, kekalahan ini menyisakan luka yang cukup dalam. Lebih menyesakkan. Lebih personal. “Sebagai pemain kelas XII, kekalahan kemarin jelas terasa lebih berat,” ucapnya.

“Aku tahu ini momen terakhir ada di lapangan bareng teman-teman Jubilee. Tapi sebagai kapten, aku harus lihat ini lebih luas.”

Keandra pun tahu, perjalanan tidak selalu berakhir sesuai ekspektasi. Namun ia menolak larut dalam kesedihan. 

“Melihat adik kelas yang berkembang, teman seangkatan yang nggak pernah menyerah, sampai staff dan pelatih yang selalu percaya sama kami, itu semua bikin aku bersyukur.”

“Kekalahan ini aku jadikan sebagai dorongan buat tetap bangga sama proses yang udah kami jalani. Rasanya sakit, tapi aku bersyukur karena menutup tahun terakhir ini dengan tim yang fight sampai menit terakhir.”

Baca Juga: Efrael Yerusyalom yang Mengambil Alih Mandat Kapten Buksi Saat Riovaldo Cedera

Jika diminta merinci apa yang membuat jalannya final begitu berat, Keandra mengakui konsistensi sang lawan, SMA Bukit Sion Jakarta (Buksi).

“Buksi disiplin banget sama game plan. Mental mereka di momen krusial kuat, dan mereka jarang panik. Buat kami yang lagi coba ngejar momentum, itu jadi tantangan besar,” ucapnya.

Buksi berhasil menjaga tempo sejak awal. Sedangkan, Jubilee berulang kali mencoba mengejar, tetapi setiap upaya selalu dijawab dengan eksekusi matang dari sang juara musim lalu.

Saat ditanya momen apa yang paling akan ia rindukan, Keandra sempat terdiam. Lalu ia menjawab pelan, “Kebersamaan setiap hari.”

Keandra Rayyazka - SMA Jubilee Jakarta

Kerasnya latihan, tensi sebelum game, dan momen membela nama Jubilee, semuanya kini menjadi kenangan yang tidak tergantikan. “DBL ini perjalanan yang ngebentuk siapa aku sekarang,” ujarnya.

Di musim terakhirnya, Keandra merasa dukungan publik benar-benar menyentuh hati. Bukan hanya dari sekolah, tetapi juga dari ratusan komentar di media sosial, termasuk gelombang dukungan yang ramai di TikTok sejak sebelum final.

“Terima kasih dari hati yang paling dalam. Dukungan kalian kerasa banget. Mungkin hasilnya belum sesuai harapan, tapi kalian bikin perjalanan terakhir ini berarti banget buat aku dan temen-temen.”

“Semoga dukungan kalian tetap ada untuk adik-adik kelas kami. Mereka punya potensi besar buat bikin Jubilee terus bersinar.”

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026. 

Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa 

Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)

Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY