ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Nama Rahmat Rizky Basuki mungkin baru muncul di DBL Banten sebagai manajer tim basket putra SMA Al-Azhar BSD (Albesd) sejak 2021. Namun hubungan pria yang akrab disapa Cak Rico ini dengan DBL sebenarnya sudah jauh lebih lama. Bahkan, hubungan ini sudah terjalin sejak hari kelahiran DBL.

Saat itu, DBL baru menggelar pertandingan pertamanya di Surabaya. Tepatnya di Kampus C Universitas Airlangga. Awal yang sederhana itu, ternyata juga disaksikan oleh Pak Rahmat. Ia tak hanya menyaksikan dari bangku penonton, melainkan juga terlibat dalam pertandingan pertama itu.

"Saya sempat jadi wasit waktu DBL pertama kali ada di Surabaya, tahun 2004-2005, waktu di kampus C Unair," kenangnya. "Mas Azrul selaku CEO-nya. Disitu saya baru tahu DBL. Waktu itu wasitnya masih hitam putih uniformnya."

Dari situlah Rahmat muda, yang saat itu masih kuliah di UNESA, jatuh cinta pada atmosfer kompetisi basket terbesar pelajar ini. "Pas lahir DBL, ikutlah di sana. Jadi tahu serunya DBL," serunya.

Baca juga: Jago Basket, Nadia Ellisya Juga Berhasil Jadi Abang None Berbakat 2025

Rahmat adalah putra asli Madura yang menimba ilmu di UNESA, aktif sebagai pengurus dan wasit pertandingan basket. "Saya basic-nya memang wasit. Sebenarnya pengin jadi pemain, tapi nggak bisa. Akhirnya diarahkan buat ngewasit dan kita kembangkan di sana. Tahun 2001 saya mulai ngewasit," ujarnya.

Tahun 2010, hidup membawanya merantau ke BSD mengikuti sang istri. Di tempat baru itu, ia diterima sebagai guru PJOK di SMA Al-Azhar BSD. Meskipun pindah kota, kecintaannya pada basket tidak pernah surut. "Waktu itu masih ikut komunitas dan aktif ngewasit," katanya.

Baru tahun 2021, Rahmat kembali bersinggungan dengan DBL. Kebetulan DBL Banten digelar di Tangerang, dan ia sudah aktif di Albesd. "Kayak temu kangen gitu sama DBL," katanya sambil tertawa.

Rahmat sudah 15 tahun mengajar di Al-Azhar BSD. Ia menganggap para pemain, dan semua muridnya, seperti anak sendiri. "Ini anak-anak lagi zaman peralihan. Kita harus mengikuti mereka. Mereka maunya apa, kita ikuti. Lagi tren apa, kita juga harus paham," ujarnya.

Baca juga: Dari AZA 3X3 Competition, Tatenda Khalid Kini Perkuat Tim Inti Labsren

Sebagai manajer tim, ia tidak hanya memikirkan strategi, tetapi juga perkembangan karakter, kedisiplinan, hingga komunikasi anak-anak. Olahraga basket, baginya, hanyalah pintu masuk untuk membentuk pribadi yang lebih matang.

DBL Banten 2024 menyisakan luka kecil bagi Albesd. Mereka tumbang pada game pertama. Kekalahan itu jadi titik balik. "Selama setahun ini tim dipersiapkan dengan totalitas. Target kita memang ikut DBL. Kita persiapkan segalanya, pelatih, ofisial, tim-timnya. Kita belajar dari kekalahan tahun lalu," ujar Rahmat.

Hasilnya mulai terlihat. Di DBL Banten 2025, Albesd berhasil mencuri kemenangan pada game pembuka mereka. "Alhamdulillah kita menang di game pertama," katanya, bangga.

Program latihan pun ditingkatkan. "Dari sekolah ada ekskul basket seminggu dua kali. Nah, program untuk DBL kita tambahin jadi tiga kali. Orang tua, guru, dan anak-anak juga support. Makanya kita bisa bareng-bareng berkembang," timpalnya

Perjalanan Rahmat bersama DBL, dari wasit berseragam hitam-putih, guru PJOK, hingga manajer tim, membuatnya melihat kompetisi ini bukan hanya tempat bertanding. "DBL itu kan wadah anak muda buat menyalurkan bakatnya," tegasnya.

Baca juga: Donts Crew Angkat Kisah Kepercayaan Diri, Amethyst Kreatif Analogikan Matahari

Dari tribun GOR Universitas Airlangga di awal 2000-an hingga GOR Dimyati hari ini, Rahmat Rizky Basuki ternyata masih tetap berada di jalur yang sama. Menemani basket berkembang lewat anak-anak muda.

Perannya mungkin berubah. Dari wasit menjadi manajer. Tapi kecintaannya pada permainan ini tidak pernah goyah. Dan selama DBL terus berjalan, Rahmat tampaknya akan selalu ada, entah di pinggir lapangan, di bangku pemain, atau di balik layar mempersiapkan generasi berikutnya.

Ia juga berharap DBL terus berkembang, terutama di Banten. Ia juga mengakui akan terus mengikuti dan mendorong anak-anaknya untuk mengikuti DBL. Selama ia masih menjabat di Albesd.

"Kami di Albesd akan intens ikut dan update terus buat DBL. Pelatihnya juga akan upgrade. Ini bisa jadi ajang berprestasi buat anak-anak, bisa buat masuk PTN juga. Kalau berprestasi di DBL, mereka bisa lebih gampang lolos," tutupnya.

Di musim ini, DBL Banten sendiri diikuti oleh total 55 tim basket. Di antaranya 17 tim putri dan 38 tim putra. Mereka akan saling bertanding demi memperebutkan gelar juara DBL Banten musim ini.

Baca juga: Beasiswa Kampus untuk Atlet Basket: Kuliah Lancar dan Passion Tetap Jalan

Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Banten merupakan bagian dari Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 yang digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026. 

Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Lihat profile Rahmat Rizky Basuki selengkapnya di halaman di bawah ini!

Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY