Finis peringkat tiga pada fase grup adalah raihan SMAN 7 Surabaya di Honda DBL East Java Series 2019-North Region. Hasil yang kurang maksimal itu karena tim yang bermarkas di jalan Ngaglik memang sedang dalam masa transisi.
Muhammad Iqbal, pelatih Ziebend (julukan SMAN 7 Surabaya) punya tugas ganda pada musim lalu. Selain menukangi Ziebend, ia juga memberikan pelajaran kepada sang asisten, Septor Fabio.
Tahun ini, Septor Fabio mengambil alih tugas dari Muhammad Iqbal untuk menjadi nahkoda tim Ziebend. Oleh karenanya, coach Septor punya cara tersendiri untuk membangun kekuatan timnya.
Ia tak ingin terburu-buru dalam menentukan komposisi pemain. Bahkan hingga kemarin, Ziebend masih melakukan tahap seleksi pemain. Dalam seleksi pemain ini, coach Septor menjadikan latihan bersama sebagai tolak ukur sang calon pemain.
"Untuk seleksi pemain kami tidak mengadakan dalam satu atau dua hari saja. Kami menerapakan bahwa setiap latihan adalah seleksi. Karena kami tim pelatih ingin melihat proses dan progres perkembangan para pemain yang mengikuti seleksi," lanjutnya.
Berkaca dari penampilan tim Ziebend musim lalu, coach Septor sudah punya beberapa catatan penting. Ia ingin lebih memadatkan porsi latihan agar sang pemain bisa melebihi capaian musim lalu.
"Saya akan lebih mempersiapkan fisik, mental, taktik dan strategi yang akan digunakan saat berlaga serta memperkuat chemistry team," tambahnya.
Dalam seleksi yang dilakukannya, terhitung ada tujuh wajah baru yang siap jadi amunisi Ziebend. Coach Septor pun melakukan cara khusus untuk menguatkan chemistry antara pemain lama dan baru.
"Untuk membangun chemistry, setelah latihan kami sempatkan cangkruk atau nongkrong bersama-sama. Meski sekedar berkumpul atau membeli makan/minum bersama-sama, namun hal itu punya dampak besar bagi kekompakan tim," tutup coach Septor.(*)
