ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Pandemi covid-19 membuat SMAN 1 Guguak terpaksa menghentikan sementara aktivitas basket. Sudah tiga bulan lebih sejak pertemuan terakhir mereka di lapangan. Sampai sekarang belum ada kepastian kapan mereka akan kembali latihan seperti sediaala

Tim masih terus menunggu pengumuman resmi dari pemerintah soal boleh tidaknya melakukan aktivitas olahraga berkelompok. Sampai kurun waktu yang tidak menentu itu, mereka pun dianjurkan menjaga kondisi fisik di rumah.

Coach Sandre Ertanto berupaya memberikan program latihan yang bisa dijalankan oleh tiap pemain secara mandiri. Tiap dua hari sekali, dia pun akan meminta pemain untuk mengirim video latihan mereka.

"Hasilnya tentu belum bisa kita lihat, karena, pertemuan langsung dengan pemain belum ada," ujar coach Sandre.

Padahal SMAN 1 Guguak punya banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Di Honda DBL West Sumatera 2019, mereka terpaksa menelan pil pahit. Hasil yang mereka capai tidak sepadan dengan perjalanan jauh yang harus mereka tempuh dari Kecamatan Guguak ke Padang.

Tim ini digulung kekalahan pada hari pertama pertandingan. Perlawanan sengit yang mereka tunjukkan, tak mampu menghindarkan tim dari kekalahan. Mereka tersingkir secara dramatis.

"Kami butuh banyak sekali perbaikan. Dari segi ball handling pemain, jelas masih sangat kurang. Namun, itu sangat sulit kami capai karena tidak dapat dimungkiri kami sangat banyak kekurangan sarana prasarana,” ungkap coach Sandre.

Selama ini SMAN 1 Guguak mengalami kesulitan soal pengadaan bola. Hanya ada dua bola basket di sekolah. Jumlah itu tentu tidak cukup mengakomodir kebutuhan pemain dalam satu kali sesi latihan.

Selanjutnya dari segi fisik dan mentalitas pemain dalam menghadapi pertandingan pun belum cukup solid. Euforia kompetisi yang heboh diakui Sandre agak sulit untuk diatasi anak asuhnya.

"Kami tentu tidak bisa membawa suporter dalam jumlah banyak. Sekolah kami jauh dari ibukota provinsi," katanya.

Ya, SMAN 1 Guguak berjarak sekitar 136,4 kilometer jauhnya. Perjalanan panjang selama empat jam lebih harus mereka tempuh demi mengikuti kompetisi antar sekolah itu.

Akan tetapi, coach Sandre tak ingin menurunkan semangat timnya begitu saja. Dia tetap mensupport bagi para pemain. Sebagai pelatih dia punya misi. Yakni agar tim SMAN 1 Guguak punya pengalaman berkompetisi di Honda DBL.

Meski masih sulit dalam bersaing, mereka tidak menyerah dalam memupuk asa. SMAN 1 Guguak ingin setidaknya bisa tembus fantastic four.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY