ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Banyak pemain yang patah semangat dan setop bermain basket setelah mengalami cedera parah seperti patah tulang. Namun hal ini tak berlaku bagi Roger Supit. Pemain yang baru lulus dari SMAN 1 Bitung ini justru tetap berlatih walau sedang cedera. Bahkan meski hanya dengan satu tangan!

Roger mengakui cedera itu sempat mengguncang psikisnya. Namun, berkat dukungan dari keluarga, teman-teman dan pelatihnya, Roger semakin kuat menghadapi cedera.

"Awalnya sempat down sih. Tapi dukungan dari coach Kennie Andree Stefanus bikin aku bangkit lagi," ujar kakak kandung Kezia Supit tersebut.

Keinginan menembus tim utama menjadi alasan Roger untuk berlatih keras. Pasalnya, di Honda DBL 2018 lalu, ia hanya menjadi pelapis. Menit bermainnya tak banyak. Padahal pada tahun yang sama ada banyak temannya yang terpilih sebagai first team Honda DBL 2018.

Inilah yang memotivasi Roger untuk berlatih keras. Selain di sekolah, ia juga menambah porsi latihan personal di rumah. Mulai dari ball handling, dribbling, hingga shooting.

"Nah patah tulangnya itu wakru scrimmage game. Patah di pergelangan tangan kanan. Meski belum lolos first team, semua kerja kerasku terbayar sama torehanku pada musim 2019 lalu," ujarnya.

Roger berhasil membawa timnya ke babak semifinal musim lalu. Tak hanya itu, ia juga turut menyumbang 46 poin. Ia juga sukses membukukan sembilan rebound.

Satu pertandingan yang paling memorable adalah di partai semifinal melawan Losnito. Roger mencetak 15 dari total 29 poin timnya. "Meskipun kalah, rasanya bangga banget bisa bawa SMAN 1 Bitung sampai di tahap itu," tambahnya.

Ia pun memberikan pesan ke adik-adik kelasnya untuk tidak menyerah dan selalu mau bekerja keras. Pasalnya semua akan ada hasil jika terus menampilkan effort maksimal. "Terakhir dan yang paling penting, harus tetap rendah hati," tutupnya.(*) 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY