William Hardi merupakan salah satu dari 33 pemain jebolan kompetisi DBL yang masuk dalam list seleksi Timnas elite muda Indonesia. Alumnus SMA Santo Petrus itu cukup terkejut namanya bisa masuk seleksi Timnas muda. Cowok berusia 18 tahun itu juga bersyukur, kerja keras serta usahanya ternyata mendapatkan perhatian dari Badan Tim Nasional (BTN) PP Perbasi.
Baca juga: Alumni DBL Mendominasi Skuad Timnas Muda Perbasi
"Bangga banget, pengennya bisa lolos. Jadi bisa bikin bangga nama kota kelahiranku di Pontianak dan keluarga aku yang selalu support," tandasnya. Sebelumnya, William pernah berkesempatan ikut dalam seleksi Timnas U-18, dua tahun silam. Sayangnya, kala itu ia belum berhasil tembus menjadi skuad utama. Dirinya harus tersisih di 24 besar.
Namun, ia tak patah arang. Ia membuktikan kualitas dirinya. Salah satu bukti nyatanya adalah keberhasilannya menembus skuad elite Honda DBL Indonesia All Star 2019. "Banyak teman-teman DBL All Star 2019 di list seleksi. Itu menunjukkan bahwa kami ini sudah terbukti bisa membawa nama Indonesia di Amerika. Dan mungkin Perbasi memantau nama-nama itu," ucapnya.
Memiliki postur tinggi besar, William makin memperkuat skill individu bermain di posisi 5. Ia akan maksimal demi satu tempat di Timnas muda. "Aku mulai latihan fisik, menjaga tidur agar bisa fit, dan berlatih di gym juga biar badan semakin bagus," ucap pemain berpostur 198 sentimeter itu.
William juga turut meningkatkan kekuatan otot paha dan kakinya supaya bisa maksimal bermain di bawah ring. "Terus latihan drill dan juga squat buat menguatkan paha. Aku juga latihan bermain low post," timpalnya.
William bakal kerja ekstra dalam menjalani setiap runutan seleksi. Sebab, ia juga menyadari pemain lain banyak yang lebih berpengalaman darinya. Bahkan ada yang sudah bermain di IBL. "Pantang mundur layaknya pas seleksi DBL All Star," tegasnya. (*)
Baca juga: Sempat Gagal di U-16, Aaron Siap Allout di Seleksi Timnas Elite Muda
