ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Namun, asa kebangkitan terus digencarkan. Beragam cara dilakukan, demi bisa beraktivitas seperti sedia kala. Diantarnya adanya penerapan Pemberlakuakn Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga vaksinasi massal.

Dari dunia olahraga, sistem bubble atau gelembung juga diterapkan pada gelaran liga basket profesional. Seperti yang dijalankan oleh NBA maupun IBL. Dengan mengikuti protokol kesehatan, dua liga basket profesional itu bisa terselenggara dengan baik. Ternyata ide mengadakan bubble itu pun diterapkan oleh tim basket MA AR-Risalah Padang.

Sekolah yang berada di daerah Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat itu memang menerapkan sistem asrama. Tidak seperti sekolah umum, MA AR-Risalah ini mewajibkan muridnya harus tinggal di asrama sekolah. Ketika pandemi, mereka mencoba menyesuaikan diri agar sistem asrama ini bisa berjalan.

Oleh sebab itu, pihak sekolah mewajibkan seluruh murid untuk melakukan swab dan memastikan para siswa tidak terinfeksi virus Covid-19 sebelum masuk asrama. Hal itu diambil sebagai langkah awal atau screening. Sementara, di sekolah pun mereka wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes). Penerapan itu juga berlaku untuk tim basket sekolah.

"Pihak sekolah sempat mengadakan sekolah daring (tidak diasrama) setahun terakhir, namun sebelum lebaran ini mereka kembali ke asrama, tapi mereka wajib swab dulu sebelum masuk sekolah," ucap coach Adzki, pelatih MA AR-Risalah.

Sementara, keputusan untuk latihan secara langsung baru diambil coach Adzki setelah mendapat izin dari pihak sekolah. "Baru beberapa minggu terakhir kami latihan bareng lagi," imbuhnya. Secara kondisi ia mengakui banyak perubahan dari anak didiknya. Terutama perihal fisik pemain.

Ditambah lagi mereka juga banyak kehilangan pemain lama yang telah lulus dari sekolah. "Lumayan banyak anak baru," timpal coach Adzki. Untuk saat ini coach Adzki sendiri masih fokus menggodok fisik pemain. "Program kami menjaga stamina dan pola permainan tim," lanjutnya.

Unuk peta pemain sendiri, coach Adzki belum ingin banyak berkomentar. Saat ini ia dan tim hanya fokus buat pemulihan fisik pemainnya. Namun coach Adzki mengakui pihak sekolah, pemain, dan dirinya pribadi sangat menyambut antusias apabila DBL bisa kembali digelar di Sumatera Barat. "Kekuatan kami bisa lihat sendiri ketika DBL berlangsung," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, kiprah MA AR-Risalah ini juga patut diwaspadai. Sebab, Mapia (julukan AR-Risalah) berhasil menembus fase 8 besar di debutnya pada DBL West Sumatera Series 2018. Sementara pada musim keduanya tahun 2019 lalu, mereka justru bisa tembus ke final untuk pertama kalinya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (3)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY