Selasa, 23 April di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, mereka sudah memakai jersei basket, lengkap dengan sepatu. Seolah siap melahap drill.

Dari cerita coach Herry Tri Haryanto Tumuwo tergambar betapa menegangkannya perjalanan darat para campers DBL Manado menuju Palu.

Bakal berangkat ke kamp untuk kedua dan terakhir kalinya, ia semakin matang dalam melakukan persiapan. Utamanya dalam membagi waktu antara berlatih dan belajar.

Magna Tengker berusaha untuk mereduksi pikiran-pikiran tersebut. Mengurangi perlahan demi perlahan. Caranya? Ia tak mau ambil pusing melihat fenomena tersebut.

Kali ini cerita Gave cukup unik. Dirinya dan sang ayah bakal sama-sama belajar di DBL Camp mendatang.

Habel sendiri mengambil kisah coach Octa sebagai teladannya menjaga asa di DBL Camp. Sebuah teladan bahwa setiap orang bisa bersaing dengan sehat dan terbuka.

Dari lapangan sederhana tersebut mimpi Dyllon tak pernah padam. Bahkan kini bersinar terang.

Yohana sendiri mengaku persiapannya sudah cukup matang dan siap untuk menuju DBL Camp