Dampak besar dirasakan teman-teman SMA Kristen 2 Tomohon, Kota Tomohon Sulawesi Utara. Ya, tahun ini seluruh abas SMA Kristen 2 Tomohon merasakan atmosfer Honda DBL with Kopi Good Day 2023 North Sulawesi Series.
Sebuah atmosfer bertanding di kompetisi basket tingkat pelajar terbesar di Indonesia. Dengan format sistem gugur, skuad putra SMA Kristen 2 Tomohon berjuang mati-matian demi bisa mendulang kemenangan. Hasilnya? Mereka berhasil melenggang hingga laga kedua.
Pencapaian tersebut bukan sembarangan mengingat setiap laga DBL Manado bertajuk menang atau pulang. Belum lagi bagi beberapa teman-teman di sana yang merasakan betul apa itu arti tabah dan berproses.
Baca juga: Cerita Campers: Cara Eddy Meijer Melihat Basket
Dyllon Bramantyo, salah satu penggawa SMA Kristen 2 Tomohon berbagi kisah mengenai prosesnya melantun untuk sekolah tercinta. “Dulu itu lapangan basket di sekolah aku itu tempat parkir. Terus lantainya itu berbatu-batu gitu,” ujarnya.
Dyllon bahkan sempat kaget dengan fenomena tersebut. Ia nyaris saja berhenti untuk melantun dan harus mengubur dalam-dalam mimpinya bermain di DBL.
“Jujur waktu aku mau masuk SMA, akum au cari sekolah yang main di DBL. soalnya aku ingin banget main di DBL. Sempat ngedown waktu tahu kalau sekolahku itu ternyata banyak banget tantangannya. Aku pernah punya pikiran buat gak main basket lagi,” ungkapnya.
Kepada kami, Dyllon membagikan foto lapangan tempatnya berlatih. Ukurannya bukan lapangan yang dipakai untuk lima lawan lima. Lebih ke permainan 3X3. Lantainya juga lantai pada umumnya lapangan yang barangkali sering dijumpai di lapangan-lapangan umum. Pasir dan berbatu.
Lapangan tempat biasa Dyllon melantun. Tempat di mana ia mengasah ketajaman tembakannya, belajar mengenai jurus-jurus baru. Hingga persiapan Dyllon dan kolega untuk DBL Manado
Di tempat itu Dyllon berlatih. Di tempat itu pula ia dan teman-temannya menghabiskan waktu dengan kegiatan positif. Lapangannya tampak jauh dari kata cukup dan sederhana. Menyerah? Bagi Dyllon itu kalimat yang bisa ia kalahkan perlahan namun pasti.
Setiap kesempatan berlatih selain menjadi pribadi yang lebih baik musuh terbesarnya bukanlah kawannya yang sedang menjadi lawan. Melainkan adalah sifat menyerah dan menerima kenyataan.
Baca juga: Cerita Campers: Beatrice Agnella, Melawan Rasa Takut dan Mengatasi Trauma
Kini, Dyllon tak lagi memakai lapangan tersebut untuk berlatih. Lapangan tersebut direnovasi lebih baik. Kini sepatunya tak perlu rusak lebih cepat karena harus bermain di tanah berbatu. Pun demikian dengan bolanya yang tak jauh lebih kotor ketimbang sebelumnya.
Meskipun format lapangan masih sama. Setidaknya, Dyllon mengaku sangat bersyukur. “Untungnya ada guru yang jaga asrama itu tahu kalau aku suka main basket. Dia usul ke sekolah buat mengubah tempat parkir jadi lapangan,” imbuhnya.
Sudah tidak ada lagi tanah dan bebatuan. Lapangan latihannya terlihat lebih baik. Pun demikian dengan ring basketnya. Seiring dengan lapangan yang sudah bagus, teman-temannya semakin banyak yang melantun. Kini, Dyllon tak sendirian. Ada banyak yang bermain basket di lapangan sekolahnya
Perlahan namun pasti peminat basket di SMA Kristen 2 Tomohon meningkat. Bagi kami, secara tidak langsung ada peran Dyllon di sana. Ada peran Kopi Good Day First Team North Sulawesi Series. “Jadi banyak yang ikut ekstrakurikuler basket. Teman-teman juga jadi suka main basket karena lapangannya jauh lebih proper,” terangnya.
Keteguhan dan ketabahan hatinya untuk tetap mencintai olahraga yang ia mainkan patut untuk diacungi jempol. Dyllon Bramantyo adalah bukti nyata perihal kesabaran dalam berproses dan tabah menikmatinya.
Baca juga: Cerita Campers: Lapangan Buatan Ayah Siap Antar Ashabal Jannatil Terbang Tinggi
Kini, dampak besar bukan hanya ia rasakan. Sekolah pun merasakan hal serupa. Banyak siswanya mulai melantun. Dari lapangan sederhana tersebut mimpi Dyllon tak pernah padam. Bahkan kini bersinar terang. Terima kasih Dyllon karena telah menjadi terang untuk lingkungan sekitar. Maju terus, Dyllon!
Foto: Dokumentasi Dyllon Bramantyo
Statistik pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).
