ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Panggung DBL Dance Competition kali ini dimeriahkan dengan tarian tradisional dari Tatra 22, dance team SMAN 22 Jakarta. Pada kesempatan kali ini, Tatra 22 membawakan tarian Sancang Gugat karya Agus Gandamanah.

Mengusung tarian dengan genre jaipongan, Sancang Gugat merupakan tari kreasi baru dengan menghadirkan gerakan-gerakan kontemporer atau masa kini. Pada lirik lagu iringan Sancang Gugat, makna yang terkandung di dalamnya menggambarkan keadaan masyarakat Sunda saat ini.

Baca juga Ground Mode Cosplay Jadi Barbie, Ingatkan Pentingnya Jadi Diri Sendiri

Lirik lagu yang terkandung dalam tarian Sancang Gugat menggambarkan kesedihan atas perubahan tatar Sunda yang telah melupakan budaya serta alamnya. Hal tersebut ditandai dengan gerakan kepala yang menunduk seolah sedang menangisi perkembangan zaman.

Tatra 22 menampilkan tarian tersebut dengan sangat apik, gerakan dari awal penampilan hingga usai sukses dilakoni dengan mulus. Penonton yang hadir dibuat terpana atas penampilan mereka.

Dancer Tatra 22, Tara menyebut dibawakannya Sancang Gugat lantaran kekhawatiran mereka terhadap Gen Z yang telah melupakan budaya lokal. Hal tersebut selaras dengan makna yang terkandung di dalam tarian karya Agus Gandamanah itu.

"Kami membawakan tarian ini karena melihat Gen Z yang sudah mulai melupakan budaya lokal," ungkap Tara.

Baca juga Padukan Tarian Tradisional dan Modern, Suranjani Ingin Lestarikan Budaya

Mulai dilupakannya tarian tradisional oleh Gen Z membuat Tatra 22 bertekad untuk menunjukan bahwa budaya lokal dapat menarik perhatian sehingga menjadi populer. Hal tersebut menjadi alasan Tatra 22 membawakan tarian dengan genre jaipongan itu.

"Tarian tradisional itu udah mulai banyak dilupakan, kami ingin buktikan kalau tari tradisional salah satunya jaipongan ini bisa kembali populer," lanjut Tara.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY