ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Panggung Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 membawa banyak kisah dan cerita dari setiap tim yang berlaga hingga para penggawa yang melantun di lapangan. Tak ketinggalan cerita-cerita para peracik strategi juga masuk dalam kisah selama satu musim Honda DBL with Kopi Good Day.

Cerita dari mereka yang terlibat selama satu musim kompetisi menjadi sebuah hal yang wajib hukumnya untuk diwartakan.

Baca juga: Kaleidoskop: Daftar Sekolah Sukses Kawinkan Gelar Honda DBL with Kopi Good Day

Bagaimana perjuangan peracik strategi membangun sebuah tim hanya untuk berlaga di kompetisi, kisah teman-teman student athlete yang berhasil merawat mimpinya. Hingga cerita-cerita perihal kemenangan dramatis dan sejarah yang tercipta di arena.

Kisah-kisah tersebut datang menjadi bumbu pelengkap Honda DBL with Kopi Good Day. Kebenaran kisah tersebut mesti diwartakan. Maka dari itu teman-teman DBL Play telah merangkum beberapa cerita yang berhasil mereka wartakan dengan apik.

Baca juga: Kaleidoskop: 17 Sekolah DBL Ternyata Juga Beprestasi di SAC

Cerita dari Jakarta Selatan

Kompetisi DBL Jakarta selalu membekas bagi para pelakunya. Termasuk student athlete yang menjadi aktor utama pertunjukan DBL Jakarta. Dari DBL Jakarta sendiri sudah ada dua pemain yang kini merajut mimpinya di Amerika Serikat.

Baca juga: Evangeline Clarissa, Dukungan Orang Tua, dan Janjinya di Seattle...

Adalah Maxine Maria dan Evangeline Clarissa. Keduanya sama-sama pernah melantun di DBL Jakarta Selatan. Maxine dan Clara juga masuk dalam daftar skuad DBL All-Star musim lalu. Kini, keduanya sama-sama sedang melanjutkan studi di Amerika Serikat. Plus menjaga mimpinya di dunia basket.

Baca juga: Dapat Beasiswa di San Francisco, Maxine Maria: Demi Basket Putri Indonesia!

 

Sedikit banyak ada peran dari DBL Indonesia sebagai jembatan keduanya mewujudkan mimpi. Dari dua student athlete ini menjadi bukti bahwa kompetisi DBL menjadi jembatan menuju impian teman-teman yang lain. Dan Jakarta Selatan akan selalu punya tempat tersendiri bagi teman-teman DBL Indonesia.

Panjang Umur Penikmat Proses

Kisah selanjutnya datang dari teman-teman skuad putri Kriza (SMA 1 Penabur Jakarta). Bukan, bukan mengenai perjalanan mereka yang mengesankan musim ini. Di balik performa srikandi Kriza ada peramu strategi yang tampak sangat menikmati proses.

Sudah sejak 2019 coach Daniel menjadi pelatih kepala Kriza. Perlu kesabaran dan keteguhan ekstra mengingat para pemain Kriza bukan pemain-pemain yang memang sedari awal sudah lama melantun atau sekadar pemain berprestasi seperti sekolah-sekolah lain.

“Kalau saya perhatikan sejak tahun 2019, materi pemain yang kami miliki justru semakin menurun. Saya bisa memaklumi itu karena pemain kami bukan didatangkan dari klub-klub tertenu, melainkan mereka yang masuk ke sekolah ini karena kemauan pribadi.,” ungkapnya.

Baca juga: Perjalanan Panjang Coach Daniel Bangun Kekuatan Putri Kriza

Maka dari itu, menyulap Kriza yang awalnya tak diunggulkan menjadi sekolah yang langganan tampil di partai-partai krusial bukan hal sembarangan. Selain coach Daniel, masih ada puluhan bahkan ratusan coach lain yang sedang berproses dalam menuai prestasi. Panjang umur penikmat proses. Begitu kira-kira kalimat yang pas, coach.

Dominasi itu Bernama Sinlui

Lebih mudah meraih gelar juara ketimbang mempertahankan. Kalimat tersebut rasanya tidak pas untuk disematkan ke teman-teman Sinlui. Ya, sejak 2018 mereka berhasil menjadi penguasa DBL wilayah Surabaya dan East Java. Pemain datang dan pergi, dominasi Sinlui tetap lengkang oleh waktu.

Baca juga:  Gloria 1 Karam, Sinlui Masih Berjaya di DBL Surabaya

Baca juga: Belum Terkalahkan Sejak 2018, Sinlui Segel Gelar Kelima Beruntun!

Spirit tersebut sudah ada sejak pertama kali mereka terjun di DBL. Ketenangan menjadi kunci di balik kemenangan demi kemenangan Sinlui. Belum lagi kisah-kisah lain dari sudut pandang para penggawa. Menjadikan perjalanan saudara kandungnya sebagai pelecut semangat hingga spirit dari salah satu temannya sebagai tambahan asupan mental juara.

Baca juga:  Sang Kakak Jadi Inspirasi, Justin Patrick Ingin terus Banggakan Sinlui!

Tanah Terjanji Bernama Indonesia Arena

Mimpi apa anak-anak SMA bisa bermain basket di tempat yang sebelumnya dipakai oleh para pemain top kaliber dunia (FIBA World Cup). Perasaan-perasaan tersebut yang sangat sulit dideskripsikan oleh siapa saja termasuk mereka yang berhasil mengangkat piala juara di Indonesia Arena.

Baca juga: Final DBL Jakarta di Indonesia Arena

Perumpamaan yang pas bagi  perjuangan para penggawa di lapangan adalah dalam bentuk dua musim. Rumah basket terbaik di Indonesia ini pernah disinggahi musim kemarau. Saat skuad putri Jubilee belajar terbang terseok jadi bahan injakan tim lain yang adidaya.

Baca juga: Dramatis! Jubilee Sukses Pertahankan Gelar di Indonesia Arena

Detak jantung dan penyesalan dalam empat kuarter penuh ketar-ketir. Matahari rasa-rasanya lebih terik sebab jarang ditemui keteduhan tiap para pemain meninggalkan lapangan. Tunduk lesu dan terucap pelan, "Masih ada tahun depan, Kak,"

Hujan pernah turun lebat pula dan Indonesia Arena menjadi saksi bangkit dari kuyup tidak semudah menggelar payung oleh barisan kesatria Jubilee.

Kesedihan rintik datang dari sudut lain di sana (SMA Bukit Sion Jakarta). Ada yang masih tertahan, ada yang turun. Banyak yang diusap sebab pertandingan panjang musim depan harus kembali dipersiapkan sejak awal.

Baca juga: Indonesia Arena Menjadi Saksi Gelar Tiga Musim Beruntun Seventy!

Indonesia Arena adalah rumah. Menjadi tempat pulang dan mimpi-mimpi besar anak-anak SMA yang melantun di kompetisi DBL Indonesia. A land of every hope.

*Kaleidoskop DBL 2023-2024 adalah kumpulan peristiwa atau kejadian selama Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 berlangsung. Lihat ulasan Kaleidoskop DBL 2023-2024 lainnya di halaman ini. 

*seluruh data dihimpun oleh tim redaksi DBL Indonesia dari 21 Juli 2023 hingga 3 Februari 2024.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY